*Notes: Sebelum baca vote dulu yuk! Oh ya, spoiler alert!!!
Akan ada lumayan banyak moment non Lucia-Hugo di part ini. Semoga masih ada yang mau baca yaa! ❤️ Makin seru kok seriusss!
---
Pakaian yang sederhana namun menawan dikenakan oleh Lucia, tak henti-hentinya dipandang melalui pantulan cermin untuk memastikan outfitnya tidak ada kekurangan. Ia memoleskan lipgloss sebagai sentuhan terakhir penampilannya di malam minggu itu.
Meskipun belum tahu akan pergi kemana, tetapi Lucia telah mempersiapkan diri sebaik mungkin mengingat Austin berkata, "Siap-siap ya, Cantik!". Ia jadi ingin cantik betulan meskipun tak perlu banyak usaha untuk mencapai itu. Bagaimana tidak? Gadis itu sudah cantik sejak awal.
Setelah pindah dari kos ke kontrakan tak terpakai milik Anna, belum ada yang tahu alamat barunya termasuk Austin. Namun karena Austin berkata ia akan menjemput, maka perempuan itu menjadikan Austin orang pertama yang mengetahui tempat tinggal barunya.
Notifikasi ponselnya menunjukkan pesan dari Austin yang berkata ia sudah sampai di depan kontrakan Lucia. Gadis itu menjinjing shoulder bag-nya dan beranjak pergi menemui lelaki yang sudah ia tunggu-tunggu.
"Hai," sapa Lucia sesaat setelah membuka pintu mobil Austin.
"Hai," balas Austin.
Lelaki itu langsung memperhatikan Lucia dari ujung kepala sampai ujung kaki, mengagumi kreatifitas gadis disampingnya dalam memadu-padankan pakaiannya sehingga terlihat sangat stylish. Riasan sederhana yang terlukis di wajah Lucia tidak membuat banyak perubahan namun jelas membuat Lucia jauh lebih cantik dan segar.
"Yuk," Lucia angkat bicara membuyarkan lamunan Austin yang menatapnya kagum.
"Can- Keren banget stylenya,"
'Hampir keceplosan, tapi memang cantik,' batin Austin
"Biasa aja kok," bantah Lucia.
"Yang penting cocok buat tempat yang mau kita datengin malem ini,"
"Memangnya kita mau kemana?"
"Nanti liat aja. Aku yakin kamu suka," respon Austin lalu menjalankan kendaraannya.
Tidak ada yang terbesit di benak Lucia, bagaimana gambaran lokasi yang akan ia kunjungi bersama Austin. Gadis itu hanya mengiyakan tanpa berpikir panjang dan mengikuti saja apa perkataan lelaki itu.
---
'Tunggu... Inikan...'
Saat mata Lucia menangkap pemandangan diluar kaca jendela mobil Austin, gadis itu merenung. Ia berpikir ia mungkin hanya melewatinya saja, tidak akan mengunjunginya.
"Sampai!" kata Austin penuh semangat meski mobilnya belum berhenti karena ia harus memarkirkannya di lahan parkir.
Festival Pasar Malam. Mengetahui tempat yang akan mereka kunjungi itu, ingatan Lucia langsung terlempar kembali ke masa lalu dimana ia mengunjungi tempat yang sama namun dengan orang yang berbeda. Hugo terbesit kembali di otaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Pet (18+)
DiversosKisah terlarang antara siswi berprestasi, Lucia Amanda, dengan seorang guru pengganti, William Hugo. ⚠️ Perhatian : NSFW, 18+, mengandung bahasa kasar, vulgar, dan seksual. Harap bijak dalam membaca. --- Lucia Amanda, seorang gadis yang kurang beru...