Kisah terlarang antara siswi berprestasi, Lucia Amanda, dengan seorang guru pengganti, William Hugo.
⚠️ Perhatian :
NSFW, 18+, mengandung bahasa kasar, vulgar, dan seksual. Harap bijak dalam membaca.
---
Lucia Amanda, seorang gadis yang kurang beru...
*Notes: Jangan lupa buat comment dan vote part ini ya. Selanjutnya bakal seru banget kok!!! Follow juga tiktok Sya @naughtby yaw. Happy reading!
*author edit (3/11/24): Sebelum melanjutkan, Sya mau kasih info kalau di part ini ada bagian yang ekstrim dan vulgar. Bagian itu akan di unpublish, dan tersedia ke KK. Thank you!
---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lu udah ada rencana mau dateng sama siapa, Cy?" Amelia dan Dira menatap Lucia penasaran untuk mengetahui siapa pasangan prom yang akan perempuan itu bawa.
"Harus sama sesama siswa?"
Batin Lucia menyebutkan nama Hugo. Jelas saja, siapa yang tidak ingin datang ke prom dengan pacarnya? Sayangnya, takdir berkata lain. Kondisi Lucia berbeda dengan remaja seusianya, ia tidak bisa leluasa berhubungan dengan sang pacar.
"Ya iyalah? Masa sama guru?" Respon sewot Dira tidak membuatnya tersinggung, melainkan gugup karena Dira membahas sedikit spesifik ke arah Hugo.
"M-maksud gue, sama adik tingkat, siswa sekolah lain, atau sesama siswi gitu," meski tergagap, Lucia menjawab asal apapun yang ada di otaknya.
'Not bad,' batin gadis itu memuji dirinya sendiri telah selamat dari percakapan yang menyudutkannya itu.
---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil Hugo terparkir di belakang gedung Lovey Cafe. Hari ini Hugo sudah berjanji mengantarkan Lucia untuk mengundurkan diri secara resmi pada Anna dari pekerjaan part time nya. Hugo tidak ikut masuk, ia tidak mau membuat kegaduhan di cafe itu untuk kedua kalinya.
"Here's your uniform," Hugo mengambilkan seragam Lucia di jok belakang kursi perempuan itu.
Seragam Lovey Cafe yang diberikan secara langsung oleh Anna saat ia keterima untuk bekerja part time disana. Melihat kantong berisi seragam pelayannya itu, Lucia menjadi emosional.
"I can't believe it. Aku keluar dari Lovey, babe,"
"Yes, and it's a good thing. You're growing, getting better and better. Kamu udah melakukan yang terbaik di Lovey dan banyak hal baik lainnya yang bakal kamu lakuin di tempat lain. Lovey always be part of your success journey," ujar Hugo suportif pada kekasihnya.
