43. Wildest Dream (+++)

2.3K 58 16
                                    

*Notes: Part ini banyak sisi Hugo-nya. Saran Sya, bisa play lagu The Weeknd yang After Hours ya. Jangan lupa vote dan comment sebelum baca Target part selanjutnya: 50 votes. Happy reading!

*author edit (6/11/24): Sebelum melanjutkan, Sya mau kasih info kalau di part ini ada bagian yang ekstrim dan vulgar. Bagian itu akan di-unpublish, dan tersedia ke KK. Thank you!

---

Baby, where are you now when I need you most?
I'd give it all just to hold you close.
Sorry that I broke your heart, your heart.

And I said, baby
I'll treat you better than I did before
I'll hold you down and not let you go
This time, I won't break your heart, your heart, no

---

Di tengah kota Los Angeles yang padat nan sibuk, terdapat satu bar berukuran kecil yang sangat sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah kota Los Angeles yang padat nan sibuk, terdapat satu bar berukuran kecil yang sangat sepi. Meskipun tampak seperti kedai, bar itu menyediakan bermacam jenis minuman yang dapat dinikmati. Mulai dari cocktail, bir, sampai minuman berkadar alkohol yang tinggi.

Lokasinya tetap strategis dan pemandangannya mengarah pada jalanan kota di Amerika Serikat itu. Itulah yang menjadi alasan Hugo memilih tempat itu untuk menenangkan pikirannya yang belakangan ini kacau. Hampir setiap hari dalam dua bulan ini, pria dewasa itu mengunjungi bar yang sama. Semua pegawai disana sampai ingat dengan Hugo, 'si pemabuk tampan'.

Sejak mengikuti saran dari penasihat pribadi serta pengacaranya pasca skandal dengan Sydney, Hugo benar-benar menggila. Bagaimana tidak? Hugo diminta untuk pindah ke negara lain, seakan membuat identitas baru dan memulai hidup yang berbeda dari sebelumnya. Semua perangkat elektronik yang ia miliki harus dimusnahkan dan diganti dengan yang baru, termasuk data-data pribadi seperti nomor ponsel, kontak, akun sosial media.

Tak ada yang bisa Hugo lakukan, ia dilarang keras menghubungi dan mendekati Lucia dalam cara apapun. Mau tidak mau ia harus menuruti penasihatnya. Maka dari itu, Hugo menjadi 'terlantar' di negara asing dengan pikiran yang semrawut dan diambang keputusasaan.

"One more bottle please," Hugo mengangkat telunjuknya pada bartender muda berkulit gelap dengan rambut ikal itu. Wajah Hugo sudah merah dan matanya sudah teler.

"Are you sure?" tanya bartender itu dengan aksen valley yang khas. Jelas bartender dapat melihat Hugo yang mabuk, gelas serta botol di mejanya sudah tak terhitung jari.

Tiba-tiba seseorang meletakkan tangannya diantara bartender dan Hugo. Lelaki yang baru saja datang memberikan isyarat pada pegawai itu.

"I'll handle him. Thank you,"

"Really, Go? Lu udah mabuk berat," pria itu langsung mengomeli Hugo, setelah melihat berapa banyak yang telah sahabatnya itu minum.

"Zo," lirih Hugo memanggil nama Enzo. "What you doing in LA?"

Teacher's Pet (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang