28. Champion

1K 49 15
                                    

*Notes: Jangan lupa vote dan comment sebelum baca ya guys! Plus jangan lupa follow tiktok Sya ya ❤️

*Notes: Jangan lupa vote dan comment sebelum baca ya guys! Plus jangan lupa follow tiktok Sya ya ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Selama dua hari, seluruh peserta olimpiade dibebaskan untuk beraktivitas sebelum akhirnya pengumuman kejuaraan dan pulang ke tanah air.

Untuk hari bebas yang pertama, Lucia menghabiskan banyak waktu bersama Hugo. Mereka bermalam di Hotel mewah pencakar langit dan dinner ditemani indahnya pemandangan lampu kota serta taman Patung Merlion.

Keesokannya Hugo mengajak Lucia itu ke beberapa tempat belanja dan wisata, mereka pergi meski tempat-tempat itu tidak murah. Beberapa barang mewah secara sukarela Hugo belikan untuk Lucia, padahal perempuan itu sudah menolak berkali kali. Tetap saja, produk-produk bermerek Chanel, Dior, dan Hermes berakhir di tangan gadis itu beserta sertifikat ownership-nya.

'Berasa jadi sugar baby,' batin Lucia setiap Hugo memanjakannya dengan sesuatu.

Sayangnya, Hugo tidak bisa berlama-lama di Singapura sehingga ia harus kembali lebih dulu dari Lucia. Perjalanan yang sangat singkat ini membuatnya berpikir kalau mereka harus merencanakan waktu libur panjang bersama.

Di hari kedua, Lucia memberanikan diri bertemu dengan Theo untuk meminta maaf. Kedatangan Hugo memang tidak terduga, sehingga ia membatalkan kopi yang sudah Theo belikan untuknya siang itu. Untungnya Theo tidak menyebalkan seperti sebelumnya. Hanya sedikit menertawakan Lucia lalu mengajak perempuan itu hang-out lagi.

Dan kini, Lucia tengah berdiri di depan kamar asrama Theo dan mencuri-curi pandang pada kamar Theo yang terlihat lebih rapi daripada kamarnya. Nampaknya Theo adalah tipikal orang yang disiplin dan rapi.

"Gua mau ngajak lu ke suatu tempat," kata Theo sembari mengambil tasnya.

"Kemana?" tanya Lucia masih celingkukan mengintip kamar Theo.

"Ikut aja. Daripada lu gabut ditinggal si om," godaan Theo mengubah raut wajah Lucia seketika menjadi sinis.

"Rese lu," umpat perempuan itu meski perkataan Theo ada benarnya. Ia tidak punya kegiatan lain untuk sisa harinya di negara ini.

"Udah ikutin gua aja," Theo berjalan kearah Lucia dan mengunci pintu kamar asramanya. Lelaki itu kemudian menarik tangan Lucia yang membuat perempuan itu mau tidak mau mengikuti Theo.

Lelaki itu membawa Lucia menyebrangi gedung asrama mereka dan masuk ke gedung pencakar langit lainnya. Tidak terlihat ada pengawasan ketat disana, sehingga mereka dapat masuk dengan mudah.

Theo dan Lucia memasuki elevator untuk naik ke lantai tertinggi di gedung ini. Pintu elevator itu terbuka setelah sampai di lantai yang dituju dan menampilkan ruangan yang gelap. Tidak ada apapun selain sebuah pintu besi di seberang pintu elevator mereka. Reflek Lucia bersembunyi di balik tubuh Theo.

Teacher's Pet (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang