*Notes: Ayo capai 30 votes dan 20 comments buat lanjuuuut 🥰
---
Author's POV
Lucia yang seharian itu murung, untuk pertama kalinya mendongkakan kepala dan menatap mata Hugo dalam, berharap pertanyaan yang akan ia lontarkan selanjutnya dijawab dengan serius.
"Sex itu gimana sih?"
Pastinya lelaki dewasa itu terkejut. Bingung harus bagaimana ia menjawab pertanyaan yang tidak terduga itu. Ia berusaha menyusun kata-kata seakan mencoba menjawab pertanyaan anak kecil yang ingin tahu tentang 'bagaimana cara membuat bayi'.
Hugo menelan ludah. Sebelum dia menjawab, Hugo ingin mengetahui apa dasar Lucia mau mengetahui itu. Sehingga ia dapat menjawab sesuai dengan konteks yang ingin dimaksud Lucia.
"Kenapa kamu nanya itu?"
"Aku mau tau aja," balas Lucia singkat. Tidak seperti biasanya.
"Ya, kenapa?" tekan Hugo. Lucia terdiam sejenak dan menghela nafas berat.
"Itu hal yang umum bukan sih buat remaja?" tanya Lucia lagi, kali ini lebih sendu. Hugo masih mencari petunjuk kemana arah permasalahan Lucia.
"Hm?"
"Kok kayak normal gitu ya orang-orang ngelakuinnya, sedangkan buat aku tabu banget. Apa justru aku yang salah ya?" nada bicara Lucia meninggi. Ia frustasi dan menyalahkan dirinya sendiri.
Hugo tidak habis pikir, "Enggak, Lucia. Kamu gak salah."
"Terus kenapa mereka gitu? Kenapa aku beda sendiri?"
Semua orang tahu itu bukan salah Lucia. Lucia melakukan hal yang sesuai dengan norma. Hanya saja lingkungannya yang menentang sehingga Lucia terlihat berbeda dan terkesan salah.
"Ada apa memangnya?" Dengan nada yang melembut, Hugo berusaha menenangkan Lucia dan membuatnya mengutarakan isi kepalanya.
Lelaki itu menopang dagu bersiap mendengar cerita Lucia. Sedangkan Lucia hanya menggeleng dan tersenyum pahit. Hugo berusaha menerka apa yang mungkin menjadi masalah utama. Hubungan badan? Pertemanan? Lingkungan? Sahabat? Gebetan?
Hugo menghubungkan semua petunjuk itu menjadi satu nama.
"Austin?" tebak Hugo.
"Bukan," balas Lucia dengan cepat. Namun jelas sekali bahwa perempuan itu berbohong. Austin adalah penyebab dia bertanya semua ini. Hugo sendiri tahu bahwa Lucia sedang mencoba menutupinya.
"Lucia..."
"Aku belum bisa bilang, Go. Maaf," dengan secepat kilat Lucia menolak untuk bercerita lebih lanjut. Ia masih belum siap menceritakannya.
Untungnya, laki-laki itu mengerti dan tidak memaksakan kehendak.
"If it hurts you, i would not answer the question," Hugo benar-benar memikirkan Lucia. Kestabilan Lucia adalah hal yang paling penting baginya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Pet (18+)
Ngẫu nhiênKisah terlarang antara siswi berprestasi, Lucia Amanda, dengan seorang guru pengganti, William Hugo. ⚠️ Perhatian : NSFW, 18+, mengandung bahasa kasar, vulgar, dan seksual. Harap bijak dalam membaca. --- Lucia Amanda, seorang gadis yang kurang beru...