*Notes: Hey ho! Besties, tadinya ini tuh mau Sya jadiin spin off aja untuk nunjukkin sudut pandangnya Hugo dengan minim dialog. Huhu semoga kalian tetep suka dan gak kecewa yah. Selamat membaca ✨
---
Lelaki berperawakan tinggi dengan setelan kemeja itu hanya menyaksikan fokusnya gadis bernama Lucia mengerjakan lembaran soal yang ia berikan sebelumnya. Ia tidak memiliki ekspektasi tinggi pada gadis itu pada awalnya, mengingat Serra mengatakan gadis itu belum pernah dikirim ke lomba internasional.
Hugo tidak melihat adanya raut kesulitan dari cewek itu, nampak lempeng-lempeng saja. Padahal, soal-soal ini diambil dari buku acuan klasik mata kuliah Math 55 dari Harvard University.
Sempat mencuri-curi pandang pada sisa waktu yang singkat di timer ponsel Hugo, sepertinya Lucia tidak panik sama sekali.
"Waktu habis," kata Hugo.
Tanpa drama, Lucia menyerahkan kertas jawaban kepada Hugo. Gadis itu tidak peduli dengan apapun hasilnya, toh dia memegang prinsip 'nothing to lose' pada pengerjaan soal itu.
Alangkah terkejutnya Hugo saat menyamakan seluruh jawaban Lucia dengan lembar kunci jawaban. Bukan hanya hasil akhirnya yang betul semua, tetapi juga cara pengerjaannya yang sangat mindblowing.
Hari itu pun Hugo merasakan adanya potensi yang besar dari Lucia. Namun entah mengapa potensi itu terkurung. Laki-laki itu kagum sekaligus penasaran. Pasti ada yang salah. Ia yakin apapun itu, ia perlu melakukan sesuatu untuk memaksimalkan kemampuan perempuan itu.
---
Sejak pertama kali Hugo berbincang dengan santai bersama Lucia di Lovey Cafe, cowok itu sudah merasakan hal yang menarik dari Lucia. Gadis pintar dengan personality yang tidak begitu mencolok seperti teman-teman seusianya.
Walaupun tidak begitu mencolok, perlakuannya berbeda hanya pada Hugo. Ia pikir Lucia adalah orang yang berkepribadian menarik apabila sudah menjadi teman dekat. Namun kenyataannya Lucia tidak melakukan hal serupa di depan orang lain. Bahkan teman terdekatnya, Sydney.
Pernah suatu saat Hugo bertanya pada Lucia tentang alasan sikapnya yang sangat kalem kepada orang lain namun tidak padanya.
"Berarti bagus dong. Kamu beruntung pernah lihat sisiku yang ga pernah orang lain lihat," jawabnya dan kembali bertingkah lucu.
Sikap bawel dan cerewet Lucia yang hanya ditunjukkan padanya membuat cowok itu gemas dan ingin melindungi perempuan itu. Baginya, Lucia adalah gadis pintar dan baik yang di sisi lain juga naif dan rapuh.
Hugo tidak pernah melihat orang tua Lucia dan perempuan itu juga tidak pernah menyebut orang tuanya dalam percakapan. Asumsinya hanya ada dua, entah orang tuanya tidak pernah mendukungnya atau memang sejak awal ia tidak memiliki orang tua sama sekali. Yang jelas Lucia terlihat kesepian meskipun ia punya teman di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Pet (18+)
RastgeleKisah terlarang antara siswi berprestasi, Lucia Amanda, dengan seorang guru pengganti, William Hugo. ⚠️ Perhatian : NSFW, 18+, mengandung bahasa kasar, vulgar, dan seksual. Harap bijak dalam membaca. --- Lucia Amanda, seorang gadis yang kurang beru...