Jangan lupa tekan bintang ya!
Vote buat bayar parkir..Noval melangkahkan kaki menuju balkon kamar nya. Mengingat kejadian tadi membuat nya ingin menghilang dari bumi. Dimana ibu nya 'bermain' dengan lelaki yang ia sendiri tak kenal.
Noval bastian, seorang pemuda dengan banyak canda tawa di awalan. Namun, menyimpan luka di akhiran. Banyak orang yang salah mengartikan. Ia hanya tertawa untuk melupakan kesedihan, bukan menghapus dari dasar.
Banyak orang yang mengira bahwa kehidupan nya indah seperti keluarga cemara. Nyata nya ibu nya adalah wanita bayaran.
''Mamah kapan bisa ngertiin aku?" Kini hembusan angin menerpa permukaan kulit nya. Membiarkan dingin nya malam menusuk kulit nya.
Tak terasa lelehan bening kini mulai menetes, memejam kan mata sejenak dan mulai menangis dengan posisi duduk di samping pagar balkon.
''Hiks''
Kalau boleh jujur, Noval lelah menjalani semua nya. Mennangis membuat nya sedikit lega. Namun belum terlalu plong.
Ia terbesit ide untuk menghubungi Eza. Dan tak butuh waktu beberapa lama balasan sudah ia genggam.
Eza bengek
Gue otw
rumah Lo ya?Otw ae
Gue GbutPesan balasan Eza tak ia pedulikan, hanya sekedar ia baca. Noval mengambil jaket nya dan juga kunci motor nya.
Menuruni tangga, pemandangan yang pertama ia lihat adalah ibu nya yang sedang 'berperang lidah' dengan seorang yang berbeda dikala siang hari.
Dua insan yang saling berpangut itu tak mengindahkan kehadiran Noval. Lelaki itu pun tak mempermasalah kan nya. Toh, ia sangat benci keadaan seperti ini.
~~°●°~~
Eza menatap Noval dengan bingung. Pasal nya sedari kedatangan nya tadi, sahabat nya itu diam saja. Tak kunjung mendapat respon, akhir nya Eza menepuk bahu Noval. Sontak saja hal itu mengalihkan atensi Noval.
''Lo, kerumah mau ngapa dah?" Tanya Eza sambil mengambil bantal guling yang berada disisi kanan.
''Zaa..'' bukan nya menjawab pertanyaan Eza. Kini Noval malah memanggil nya. Lirih.
''Hemm?"
''Dalam hidup lo. Arti keluarga itu apa?" Tanya Noval serius. Eza gelagapan ditanya seperti itu, tak biasa biasa nya Noval bertanya seperti itu. Pasti ada yang tidak beres.
''Hemm, menurut gue ya simpel aja si. Keluarga itu tempat curah cerita, mendapatkan kehangatan dari seorang yang kita cintai dan kasihi. Dan yaa menurut gue keluarga itu ada disaat senang dan duka disaat lo sedang berada di titik terendah dalam hidup lo.'' Ucapan Eza benar, namun berbanding balik dengan kehidupan nya.
Noval tertawa miris. ''Keluarga lo se harmonis itu ya? Beda banget sama keluarga gue, gue jadi iri deh.''
''Lo ada masalah apa?" Kini nada bicara Eza mulai serius. Ia menengap kan badan nya dan menghadap ke arah Noval.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vlaeza Roman (End)
General FictionSelamat datang hal baik :) Ombak pantai tak akan sangup menerpa kokoh nya karang, tapi air laut yang berdampingan mampu mengikis karang secara perlahan. Dan Mentari akan selalu jadi mentari tak dapat mengantikan peran nya bulan, begitupun dengan dir...