32. kenyataan :(

3.3K 362 114
                                    

Yowepee
Jangan lupa vote dan komen

Koridor rumah sakit di siang ini cukup ramai. Dipenuhi oleh lalu lalang orang. Eza sudah di tangani dengan intensif. Sejak tadi, Ares terus merasa gelisah, merasa bersalah kepada Eza. Harus nya dia tau kalau Eza itu anak yang gampang sakit. Tapi kenapa kemarin malam dia suruh Eza tidur diluar.

"Goblok!" Maki nya pada diri nya sendiri. Pintu UGD terbuka, Ares sepontan menoleh dan berlari mendekat.

"Bagaimana dok?"

Dokter Rey, mengeleng pasrah. "Sebenar nya apa yang anda lakukan dengan pasien? Luka pasien cukup banyak. Dari dulu saya dokter yang merawat nya, berat tubuh nya berkurang drastis. Sebnar nya anda beri makan tidak!?"

Ares tertunduk.

"Dikasih lah dok, kalo engga udah mati dari kemarin." Cela Satria.

Dokter Rey tercengang mendengar celaan Satria, "Saya gak tau tentang kehidupan Eza dan saya gak berhak tau. Tapi saya cukup prihatin dengan nya, karena kondisi fisik nya yang sudah sangat memprihatin kan."

"Kalau anda ingin mengetahui keadaan anak anda, temui saya diruangan."

Dokter Rey berjalan menuju keruangan nya, diikuti Ares bersama Satria. Dokter Rey duduk di kursi nya, dan juga Satria dan Ares yang duduk di bangku nya.
Tak berapa lama seorang suster masuk, membawa amplop berwarna coklat.

"Terima kasih, sus." Setelah nya suster itu pergi.

Perlahan tapi pasti Dokter Rey membuka amplop itu, guratan tak enak menghiasi wajah nya, "Kertas ini menjawab semua pertanyaan yang ada di benak anda." Kata nya, dokter Rey menyerahkan kertas keterangan tersebut kepada Ares.

Ares menerima nya, dengan keadaan hati yang tidak karuan, dia nekat untuk mengambil nya. Membuka nya perlahan, membuka lipatan demi lipatan.

Mata nya membulat saat melihat tulisan bercetak tebal, rentetan huruf itu mampu membuat dunia nya berhenti sejenak. Untuk sesaat biarkan dia mencerna.

"Gak mungkin anak saya kena ESFT!"

Satria menoleh terkejut pada Ares. Dan merebut paksa kertas yang di berikan dokter. Dia membaca rentetan demi rentetan kalimat.

Sama.

Denyut jantung nya melambat, kaki nya lemas bagaikan tak bertulang. Mata nya memanas dan meneteskan air mata.

"I-ini adik saya?" Tanya nya terbata, Dokter Rey menganguk. "Ya, punya adik kamu, jadi kamu tau kan harus seperti apa?"

Ares mengeleng, "Anak saya bisa sembuh?"

"Bisa, kesembuhan itu dorongan terbesar nya adalah diri sendiri. Jadi jalan yang sangat ampuh adalah memberikan Eza semangat untuk melalui penyakit nya ini."

"Dalam kasus nya Eza, dia pemuda yang sudah memiliki penyakit ESFT atau kepanjangan nya Ewing sarcoma family of tumors ."

" Dalam diri Eza Kanker terjadi ketika DNA di dalam sel mengalami mutasi atau perubahan, sehingga sel tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali. Sel-sel abnormal ini kemudian membentuk tumor yang bisa menyebar dan menyerang bagian tubuh lain. Tumor ini bergerak di bagian kaki dan pangul nya."

Vlaeza Roman (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang