Vote dulu ya..
Baca aja >•<
Eza terus menerus menengak sebuah kopi hitam, membuat mata nya terjaga sampai malam. Ia masih terus berkutak dengan ponsel nya. Menonton youtube hingga tengah malam. Konten Asmr yang ia tonton. Membuat nya lapar malam-malam.
"Masih ada makanan gak ya?" Salahkan dia, siapa suruh menonton orang makan. Jadi nya kepingin kan. Lantas mata legam itu melirik jam. Menunjukan jam satu malam.
Kaki nya ia bawa menuju dapur, dengan suara pelan dan juga amat berhati hati, ia membuka pintu kulkas. Syukur alhamdulilah.. netra legam nya menemukan sebungkus roti dan juga susu kotak.
Lantas ia membawa nya kedalam kamar.Ia membuka pintu kamar dengan perlahan, agak tak menimbulkan bunyi gesekan. Namun, aksinya tertangkap basah oleh Ares. Pria yang berlaku sebagai kepala keluarga itu bersedekap dada.
"Udah malem bukan nya tidur! Malah begadang. Pasti main hape terus.." Ares merebut paksa roti dan juga susu kotak Eza.
"Lohh.. Yah?" Ujar nya tak terima, kala susu dan roti nya diambil paksa. Sudah berusaha mempertahankan namun tetap saja gagal.
"Malam-malam gak boleh makan sama minum yang kaya begini!"
Ares langsung melengang pergi, menuju kamar Satria. Eza menatap miris roti itu, lantas mengelus perut nya miris, "Gak bisa makan deh.."
Eza sedari pulang dari pantai tak memakan, makanan yang berkandungan karbohidrat. Hanya memakan Snack yang tentu nya tak mengenyangkan.
Tak ambil pusing, Eza langkahkan kaki menuju kamar nya. Mata nya belum juga dapat diistirahatkan. Mungkin, efek dari kopi hitam itu.
"Pengen tidur.."
"Ayo tidur..."
Dalam rebah nya, Eza memikirkan cara apa yang dapat membuatnya tertidur. Mulai dari menghitung domba, dan membayangkan sesuatu. Namun, tetap saja. Akhirnya Eza membuka mata nya dan menatap langit langit kamar nya.
Saat mata legam itu tak sengaja menatap kecoa yang berada disudut ruangan, diri nya bergidik geli. Membayangkan kecoa itu datang kepada nya dengan mengepak kan sayap nya yang kecil itu.
Kecoa.. enyahlahhh!
Syukur, kecoa itu pergi dengan sendiri nya, saat memperhatikan langit langit kamar. Mata Eza tak sengaja menatap lengan nya yang lebam.
"Kena apa lagi ini?" Saat dipegang tak sakit. Namun, cukup membuat pandangan nya tergangu. Eza memilih acuh dan masih berusaha untuk tidur.
Sekitar satu jam terlewat, mata nya belum juga tidur. Terpaksa ia berjalan kearah laci dan mengambil sebuah pil tidur. Menelan nya sekaligus 2 butir dengan bantuan air, diri nya kembali lagi menuju ranjang dan perlahan lahan kantuk mulai menyerang.
~~°●°~~
Eza menuruni tangga dengan terburu buru, mengingat jam menujukan pukul 07, 15 menit. Yang arti nya sekolah akan masuk 10 menit lagi.
"Bunda!!" Saat mata nya menelisik dilantai bawah, tepat nya didapur. Makanan sudah tidak tersedia diatas meja.
"Bang Satt.."
"Yah...."
Eza hanya menenggak segelas air putih dan langsung bergegas menuju sekolah. Seperti nya orang rumah sudah pergi, menuju aktivitas nya sendiri sendiri. Dan kesal nya Eza, ia tidak dibangun kan oleh sang bunda, maupun sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vlaeza Roman (End)
General FictionSelamat datang hal baik :) Ombak pantai tak akan sangup menerpa kokoh nya karang, tapi air laut yang berdampingan mampu mengikis karang secara perlahan. Dan Mentari akan selalu jadi mentari tak dapat mengantikan peran nya bulan, begitupun dengan dir...