Edisi ngetik cepet..
Jangan lupa Vote!Suara sirine ambulan memenuhi jalanan, petugas sedikit kesusahan karena deras nya hujan yang tiba-tiba menguyur. Petugas masih mengefakuasi penumpang bus yang luka-luka, ada dua orang yang meninggal dunia, balita dan juga lansia.
Jasad Noval sudah di bawa menuju Rumah sakit untuk diurus. Polisi tak henti-henti nya menelfon anggota keluarga Noval. Namun belum terangkat.
Saat panggilan terakhir akhir nya tersambung."Noval? Kamu dimana nak? Ayo pulang, mamah janji gak akan bawa kamu ke asrama. Noval? Nak? Haloo.."
Polisi menjauhkan telfon nya saat Rena berbicara panjang lebar, lalu menjawab dengan tegas, "Selamat Malam ibu, saya Ibnu dari kepolisian ingin mengabarkan bahwa anak ibu yang bernama Noval Bastian mengalami kecelakaan. Mohon segera datang kerumah sakit Antonio. Terima kasih."
Tut pangilan berakhir.
Detik itu juga Rena terduduk lemas di lantai, air mata nya meluruh tanpa di suruh. "Noval kamu gak ningalin mamah kan? Jangan nak.. mamah gak punya siapa-siapa lagi.."
Setelah menangis sebentar, dia langsung bergegas dengan cepat menuju rumah sakit yang diberitahu.
Rena menggunakan mobil untuk melaju, deras nya hujan membuat nya bertambah khawatir. Dia terus-terusan memanjat kan doa. Ibu mana yang tak khawatir mendengar kabar anak nya yang terlibat kecelakaan.Setelah dirumah sakit. Rena berlari seperti orang yang kesetanan, menuju lobby rumah sakit dan bertanya, "Sus, anak saya dimana! Dimana sus?? Noval!"
Suster itu nampak mencoba menenangkan, "Buk yang sabar, anak ibu di bawa keruang Jenazah."
Tangis nya semakin pecah, "Gak! Kenapa anak saya dibawa keruangan Busuk itu! Harus nya di tangani! Ohhh... pelayanan disini tak bagus! Gak! Anak saya belum Mati! Gakkk..."
Rena menangis dan meraung, berlari disepanjang koridor rumah sakit, mengahampiri ruangan laknat itu dengan kesedihan yang membelenggu.
Dicari nya nama sang anak, berharap tak ada namun nyata nya, ada. Dia mendekap erat jasad Noval. "Noval, anak ku sayang. Kenapa? Kenapa tidur disini? Anak mamah dah gede ya? Kenapa tidur disini nak?"
Rena menangis lagi, mencium wajah sang anak yang penuh luka tanpa jijik, wajah tampan anak nya dipenuhi dengan luka! Ruangan ini dipenuhi dengan tangisan seorang ibu yang ditinggalkan anak nya. Anak yang dia rawat, dia jaga, dia kasihi, dia sayangi, nyatanya pergi terlebih dahulu. Sembilan bulan dia mengandung, dua tahun di menyusui nya, lalu mengajarkan banyak hal pada anak nya.
Hingga beranjak dewasa, saat anak nya masih kecil, sumber energi kekuatan nya berasal dari sang anak. Lalu sekarang? Anak nya telah pergi, bisa kah dia melanjutkan hidup?
Separuh nyawa nya hilang, anak nya telah terbang, terbawa angin malam, namun dia tak terima dengan garis takdir yang melintang. Bisakah dia saja yang bertukar posisi dengan anak nya?
Anak nya masih memiliki mimpi panjang.
"Tuhan, engkau sangat marah pada ku sehingga engkau ambil anak ku?" Adu nya pada yang diatas..
Noval bastian, anak yang kata nya brandalan? Anak yang nelindungi sahabat nya dari pembully-
pembully nakal, anak yang terlupakan. Kini sudah tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vlaeza Roman (End)
General FictionSelamat datang hal baik :) Ombak pantai tak akan sangup menerpa kokoh nya karang, tapi air laut yang berdampingan mampu mengikis karang secara perlahan. Dan Mentari akan selalu jadi mentari tak dapat mengantikan peran nya bulan, begitupun dengan dir...