Setelah prahara itu telah usai, langit yang menaungi SMA Angkasa begitu cerah dan udara di Jakarta kini kian sejuk, tidak ada lagi penyiksaan atau perundungan yang terjadi di sekolah yang diridhai oleh Tuhan semesta alam.
Sudah sebulan lamanya setelah kejadian itu, dikabarkan juga Ray telah ditangkap oleh kepolisian yang telah menjadi status buronan. Ia tertangkap di daerah jawa tengah dengan mengganti nama aslinya.
Begitu juga dengan Safira dan Prisma yang sedang berkolaborasi dalam menciptakan event pameran sekolah, mereka jauh lebih bahagia dari semenjak para perundung itu telah tertangkap. Disusul oleh Mei yang menepati janjinya, dia berpindah sekolah ke sekolah negeri dan pindah keluar kota pasca kedua orang tuanya telah bercerai, ia mengikuti ibunya pindah ke daerah Banjarmasin, namun Mei masih aktif bersua di grup chat pertemanan Risa.
Lalu, kepala sekolah dan beserta pak gunawan pun sudah dipecat oleh komite sekolah dan diamankan di penjara, memang benar, mereka sangat pantas untuk dipenjarakan. Lalu kepala sekolah diganti dengan Ronny selaku pengganti kepala sekolah yang ditunjuk oleh komite sekolah, yaitu Adjie dan juga wali kelas pun diganti dengan Bu Amel, tentu saja kelas itu berubah menjadi cerah kembali.
Lalu fasilitas SMA Angkasa akan dibentuk spot untuk ramah disabilitas pun dikembangkan di sekolah SMA Angkasa, bahkan dalam proyek untuk tahun depan, mereka akan mengadakan program beasiswa untuk siswa yang tidak mampu dan disabilitas.
Omong-omong Risa, ia masih berfokus belajar dengan tekun, disusuli dengan Hadi dan beberapa teman lainnya yang sebagian besar mereka mempersiapkan ujian akhir semester.
"Eh, enggak terasa ya, sebentar lagi UAS. Nanti lihat siapa yang akan mendapat peringkat satu!" celetuk Sansan yang menggoda Ahmad, namun Ahmad hanya melirik Hadi dan juga Risa yang dari tadi sangat konsentrasi belajar.
"Gue sih ngejagoin Risa, sudah jelas dia pemenangnya, ya enggak, Di?" ejek Ahmad, lalu Dewi yang menjagokan Hadi pun kesal dan mencubit paha Ahmad yang meninggalkan rasa ngilu.
Sejak saat itu, mereka saling bersaing hingga saat ujian akhir semester telah tiba, Risa dan Hadi saling berkompetitif, bahkan mereka tak kenal lelah belajar bersama hingga waktu liburan pun terpakai untuk belajar di gedung perpustakaan kota.
Seluruh teman Hadi pun tergeleng-geleng, karena baru kali pertama ia melihat Hadi sangat rajin belajar, bahkan lebih ambisius daripada bermain game online yang selalu ia mainkan.
***
Sepekan berlalu, dan kini rapor pun dibagikan Hadi dan Risa saling memandang satu sama lain, Hadi tersenyum begitu juga dengan Risa yang terkekeh melihat reaksi dari Hadi. Tentu, Hadilah pemenang dari tantangan yang diberikan oleh Risa beberapa bulan lalu. Dengan nilai yang nyaris sempurna dan tak absen dari angka seratus di dalam rapornya, membuat Risa tersenyum sumringah.
Hadi memegang tangan Risa dan mereka saling bertatapan dalam satu sama lain. Hati kedua insan itu berdebar-debar saat ini, dan ia memberikan isyarat pada Risa. Meski mereka tak sadar mereka sedang dicari oleh kedua orang tua mereka, kedua insan itu menyembunyikan diri di taman di balik kantor OSIS yang sangat indah dan tersembunyi dari keramaian.
Risa? Tanya Hadi dan Risa pun tersenyum,
Ya, Hadi, ada apa? Balas Risa dengan betutur isyarat.
Sudah panjang perjalanan kita, mulai dari duka ataupun suka, dan perasaan ini masih merasakan hal yang sama, Ris. Apa kamu ingat dengan janji kita perihal ujian akhir semester? Tanya Hadi dengan tersenyum.
Risa pun mengangguk dan wajahnya tersipu malu. Hadi yang masih berjarak antara kedua tangan mereka pun mendekat, dan Hadi bertuturkan isyarat yang selama ini ia simpan.
Karena aku yang menang, aku akan mengatakannya sekali lagi. Jeda Hadi dengan tersipu malu.
Maukah kamu jadi pasanganku? Hadi menyatakannya dengan menggunakan bahasa isyarat yang ia pelajari beberapa pekan belakangan ini untuk memperkaya kata-kata yang ia pelajari.
Risa yang hatinya meleleh bagai cokelat pun mengangguk dan tangannya saling bertemu satu sama lain dan kedua insan itu resmi menjadi pasangan yang ia harap mereka akan bisa selalu bersama hingga akhir hayat.
Perasaan kedua insan itu bagai gayung bersambut, dan Risa berhak mendapatkan kebahagiaan yang sepantasnya dimiliki oleh Risa dan para kaum disabilitas yang sedang berjuang di dunia ini.
-SELESAI-
![](https://img.wattpad.com/cover/295343421-288-k964221.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SURAT TERBUKA DARI YANG TERBUNGKAM [✅]
De TodoKepada Yth: Siapa pun membaca surat ini. Ia tak bersuara bukan berarti bisa kau semena-menakan, Ia tak mendengar bukan berarti dengan mudahnya kau hina. Ia terdiam bisa jadi mengingat semua perbuatan kejimu, Dan membalas semua perbuatanmu dalam d...