Perlahan

935 58 0
                                    

"Selamat pagi Bi!" sapa Elena saat berada di ruko Bibi Ema.

"Pagi, Elena," balas Bibi Ema yang duduk di balik meja kiosnya.

"Apa Jo ada di dalam? Tadi aku mencarinya ke green house, dia tidak ada di sana."

Wajah Bibi Ema langsung berubah serius. "Jo ada di kamarnya. Kemarin dia terseret arus di sungai!"

"Apa? Apa dia baik-baik saja?" Elena pun mulai khawatir.

"Semalam dokter yang dipanggil Tuan Javier datang. Tidak ada yang parah katanya. Pergilah ke atas. Temani dia!"

Elena mengangguk kemudian naik ke lantai dua, yang merupakan area rumah Bibi Ema. Rumah Bibi Ema sudah tidak asing bagi Elena. Dia sudah hafal dimana letak kamar sahabatnya. Tanpa mengetuk, Elena pun langsung membuka pintu kamar Jo.

"Jo!" seru Elena.

Jo terbangun dari tidurnya, kemudian duduk di atas ranjangnya. "Ada apa?"

"Kau terseret arus di sungai?" Elena menghampiri dan ikut duduk di atas tempat tidur sahabatnya itu.

"Ah ya, tiba-tiba terjadi begitu saja. Sepertinya Tuhan sedang menghukumku dari dosa besarku!" jawab Jo, malas.

"Jangan bicara begitu!" bantah Elena.

Jo terdiam sesaat, lalu menatap wajah Elena. Sudah saatnya dia mengungkapkan rahasia besarnya itu.

"Elena, aku punya sebuah rahasia besar yang selama ini kututupi darimu."

"Rahasia? Rahasia apa? Apa kau terlibat tindak kriminal?" Elena membalas dengan wajah penuh canda.

"Lebih dari itu."

Barulah Elena menanggapi Jo dengan serius. "Akhem! Baiklah. Aku siap mendengarkan."

"Berjanjilah kau tidak akan mengatakannya pada siapapun! Pada Bibi Ema, Patrick, pada siapapun!"

Elena mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V. "Aku berjanji."

Jo menghela nafasnya. "Aku, sedang menjalin hubungan dengan seseorang."

Jo terdiam, dia masih agak ragu meneruskan.

"Itukah rahasia besarmu?" Elena memandang dengan tatapan skeptis.

"Aku menjalin hubungan dengan suami orang lain," tandas Jo.

Elena menutup kedua mulutnya dan wajahnya terkejut. "Akh! Siapa lelaki itu?"

"Javier Thompson."

"Tuan Senator?!"

Jo mengangguk pelan.

Seketika mata Elena terbelalak. "Astaga Jo! Kau menjadi wanita simpanan senator kita? Senator tampan dan kharismatik itu? Aku sudah mengaguminya sejak dulu!"

Jo menatap Elena malas. "Elena. Please, seriuslah!"

"I'm so serious!"

"Really?"

Elena membenarkan posisi duduknya dengan nyaman. "Okay, okay. Apa yang terjadi di antara kalian? Sejak kapan kalian mulai dekat?"

Jo menghela nafas panjang. Baiklah, akan kuceritakan dari awal.

Ekspresi wajah Elena terlihat menyedihkan saat mendengar pengakuan Jo. Jo duduk bersila di atas tempat tidurnya dengan deraian air mata.

Dia tak dapat menahan segala rahasianya lagi. Segala hal tentang hubungannya dengan Javier telah dia ungkap. Setidaknya, Elena adalah sahabat yang dapat dipercaya.

Cause I'M YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang