Peri Gigi

3.2K 188 1
                                    

Lapas itu berisi para koruptor di California, negara bagian Amerika Serikat. Seorang tahanan duduk di balik sebuah kaca tebal yang membatasi dirinya dengan seorang pengunjung di hadapannya.

Tahanan itu mengangkat telepon di mejanya lalu orang di hadapannya pun berbicara melalui telepon yang sama di mejanya sendiri.

"Ayah," ucap pria bermata hijau itu.

Tahanan yang disebut ayah itu mulai berbicara. "Nak, bagaimana kabar ibumu?"

"Ibu masih sakit. Dokter bilang dia sangat shock atas penangkapanmu," kata anaknya itu.

Tahanan itu mengepal tangannya dan merasa menyesal dengan apa yang terjadi. "Ini semua gara-gara Javier!"

"Ayah, aku tahu apa yang kau lakukan salah. Tapi jika ibu sudah sakit karena itu, aku tidak akan membiarkan Javier hidup tenang."

Tahanan itu menatap putranya. "Steve.. Aku tidak ingin kau terlibat."

"Tenang ayah, aku tidak sebodoh dirimu."

Sang ayah terperangah. Steve berdiri lalu pergi dari sana.

***"Ivy!" teriak Javier saat sampai di rumahnya.

"Daddy!" Ivy berlari dari ruang TV lalu memeluk ayahnya yang baru pulang.

"Kau sudah makan sayang?" tanya Javier sambil mencium pipi putrinya.

"Sudah daddy!" jawab Ivy yang mulai jengah mendapatkan ciuman yang bertubi-tubi.

"Apa mommy ada di kamarnya?" tanya Javier sambil melirik tangga dan menatap pintu kamarnya di lantai dua.

"No, dia sudah berangkat tadi! Daddy kau semalam tidur dimana?"

Javier menatap putrinya. "Semalam ayah tidur di villa di desa. Kau pasti menyukainya!"

"Apa kau akan mengajakku ke sana?"

"Tentu! Hari Sabtu nanti kita akan ke sana untuk mengunjungi festival."

"Horeee!!! Apa kita akan mengajak Mommy?"

Javier tertegun sejenak. "Tentu. Kita tanya dia apa mau ikut atau tidak!"

Ivy mengangguk antusias, lalu Javier menurunkannya dan membiarkan Ivy kembali bermain di ruang TV bersama Nany. Javier naik ke kamarnya lalu mandi dan berganti pakaian dengan pakaian kerja.

***Javier masuk ke dalam ruangannya dan Tommy sudah duduk di sofa di ruangan itu.

"Tuan, Anda datang terlambat hari ini?" kata Tom melirik jam di tangannya.

"Rapatnya nanti siang kan?" kata Javier lalu duduk kursinya.

"Iya. Tapi anda tidak biasanya datang di jam sembilan."

"Aku semalam menginap di Villa Del Phia, pulang ke rumah sekitar jam delapan untuk mandi dan ganti baju."

"Villa Del Phia?" Tom mengernyitkan dahinya, merasa asing dengan nama villa itu.

Javier terkekeh dan bayangan Jo terlintas di benaknya. "Maksudku, villaku yang di Desa Forks. Aku menamainya Villa Del Phia."

Tom meneguk kopi di mejanya. "Wow, sejak kapan anda menamai benda mati?"

Javier tertawa. "Pergi! Bawakan aku kopi!"

Tom mengenal betul Javier setelah hampir sepuluh tahun bekerja dan menjadi orang terdekatnya. Tom tahu suasana hati Javier sedang sangat baik hari ini.

"Oh Tuan, apapun yang terjadi, aku senang kau bahagia!" kata Tom lalu keluar dari ruangan itu untuk mengambilkan kopi.

Javier memijat dahinya sambil terus tersenyum.

Cause I'M YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang