Surprise

917 60 0
                                    

"Bunga apa yang Anda cari, Tuan?" tanya seorang wanita penjaga toko bunga.

"Aku ingin buket bunga untuk menyatakan cinta," jawab Daniel dengan senyuman di wajahnya.

Wanita itu tersenyum kemudian merangkai segenggam bunga mawar merah dan mawar putih, mawar putih di simpan di bagian tengah dan wanita itu membentuknya menjadi bentuk hati. 

"Ini."

Daniel menerima bunga itu kemudian mengeluarkan beberapa lembar dolar. "Terima kasih."

Wanita itu menerima uang dari Daniel. "Semoga beruntung!"

Daniel pun keluar dari toko bunga itu dan kembali menuju mes.

***Javier masuk ke dalam toko bunga. Dia sudah tahu apa yang dicarinya.

"Bunga apa yang Anda cari, Tuan?" tanya wanita penjaga toko bunga.

"Mawar merah," jawab Javier dengan senyuman manisnya.

"Anda ingin membuat buket?" tanya wanita di hadapannya lagi.

Javier menggeleng "Aku ingin satu tangkai saja, bungkus sesimpel mungkin."

Dahulu Javier selalu memberi Jo setangkai mawar merah sebagai tanda cintanya, satu tangkai itu yang akan Jo rawat di kamarnya.

"Ini Tuan," wanita itu menyerahkan mawar pesanan Javier, kemudian Javier pun membayar.

"Terima kasih," akhir Javier seraya keluar dari toko bunga itu.

***"Baiklah, kau sudah selesai berbelanja?" tanya Jo sambil mendorong troli belanjaan milik Lucy.Lucy melirik jam di tangannya kemudian memasukkan barang di etalase satu per satu ke dalam troli. "Belum."

"Kau membeli barang untuk persediaan satu bulan?" tanya Jo sambil memperhatikan barang-barang yang dipilih Lucy yang sebagian banyak berupa makanan ringan. "Kenapa banyak sekali?"

"Oh Jo! Meskipun badanku kecil, malam-malam hobiku adalah mengemil camilan. Aku tidak bisa hidup tanpa camilan!" seru Lucy.

"Kapan kita kembali ke mes?"

Jo sudah lelah mengantar Lucy berbelanja sedari siang sampai sore ini. Dia ingin kembali ke mes untuk mandi dan beristirahat karena besok mereka mendapat misi untuk penanaman satu juta pohon di hutan yang sudah aman dari luapan api.

"Baiklah, aku sudah selesai berbelanja!" seru Lucy.

"Ah.. akhirnya!" Jo segera mendorong troli menuju kasir.

Jo dan Lucy masing-masing menenteng satu tote bag besar berisi makanan ringan.

"Oh! Aku ingin es krim!" seru Lucy saat melintas kios es krim. "Kau mau?"

Jo mengangguk. "Aku ingin rasa vanilla."

Tangan kiri mereka memegang tote bag belanjaan dan tangan kanannya memegang corong es krim. Jo duduk di halte bis dan Lucy di sampingnya. Mereka duduk bagaikan anak kecil yang menghabiskan es krim. Saat bis datang, mereka pun segera naik. Perjalanan mereka tak sampai sepuluh menit. Setelah turun dari bis dan es krimnya habis, mereka berdua hanya tinggal berjalan tiga menit dari pintu gerbang.

Ruangan pertama yang dijumpai mereka saat memasuki gedung mes Green Peace adalah kafetaria. Di tengah tengahnya terdapat taman dan air mancur yang membuat asri suasana. Kamar para volunteer terdapat di lantai dua sampai lantai empat. Kamar Jo dan Lucy berada di lantai paling atas.

"Terima kasih sudah mengatarku berbelanja!" ucap Lucy saat mereka sampai di depan pintu kamarnya. Jo menyerahkan tas belanjaan Lucy, kemudian berjalan menuju kamarnya yang hanya terselang satu pintu kamar yang dihuni Maya.

Cause I'M YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang