𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈!(≧▽≦)💗
𝑽𝒐𝒕𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒄𝒐𝒎𝒎𝒆𝒏𝒕!
Warning, this chapter contains a little smut.
<<warning!>>🔞⚠️
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
"Bye Mel! Jumpa esok!" Theo melambai ke arah Mel. Mel membalas lambaian Theo.
"Jaga diri tau!" Theo mengangguk. Kakinya bergerak menuju ke arah Zack yang sedang menunggu nya. Hari ini Theo bekerja sampai tengahari je.
"Sorry lambat. Eh Amy awalnya kau balik?" Theo terkejut yang Amy juga ada dalam kereta. Amy hanya tersenyum kelat cuba menyembunyikan hal sebenar. Zack juga perasan.
"Hahahha Amy penatlah, sebab tu Amy balik awal." Amy mencari alasan. 'Maaf Theo.' monolog Amy.
Theo pun tak banyak tanya cuma mengangguk je. Amy dan Zack menghela nafas lega. Mereka pun meneruskan perjalanan pulang ke rumah.
Theo menghela nafas panjang. Dia menghempaskan tubuhnya di atas katil sebelum semua menjadi gelap. Hari ini sangat memenatkan.
[•••]
"D-daddyy.. Hngghh anghh hahhh" Dia mendesah apabila ciuman kembali berpaut. Tangan kecil nya melingkari leher pemuda itu.
"Daddy.. D-daddyy~ Akhh hngg ahh~"
Tangan pemuda itu turun ke belahan punggungnya. Perbuatan itu membuatkan tubuhnya semakin tidak keruan. Tubuhnya seperti cacing kepanasan. Dia menghentikan perbuatan pemuda itu.
Pemuda itu tersenyum manis lalu menyambung perbuatan yang tergendala tadi. Tangannya menyeluk ke dalam baju dan mula memintil nipples sang uke. Sang seme menjilat nipples sang uke lembut.
Itu membuatkan sang uke mengeluarkan desah yang tidak terhingga. Menyedari hal itu, sang uke menekup mulutnya malu. Sang seme hanya tersenyum sinis dan kembali memintil dan menjilat nipples sang uke.
"Hnghh akhhh engghh~"
"Let me loosen you up a bit, honey.. Unghh~"
Tangan yang satu lagi mencari hole sang uke dan dengan satu jari sahaja sudah membuatkan sang uke kesakitan.
"Eekk!"
"D-daddy s-stop.. It's hurt.. Hngggh hiks.. D-daddy.. Hurts.. Hiks.. Take your finger out, it hurts so much!" Dia menjerit kesakitan dan menghentikan perbuatan sang seme.
Sang seme tersentak.
"B-baby are you okay?" Sang seme menyentuh wajah sang uke. Sang uke memukul dada bidangnya. Boleh pula dia tanya macam tu.
"Your finger.. Take it out, it hurts me.. Hiks.. Hiks.." Tersedu-sedan dia menangis menahan kesakitan. Sang seme membiarkan jarinya berada di dalam hole sang uke sambil memujuk hati sang uke. Dia tidak ingin berhenti di sini sahaja.
"Shhh don't cry.. It's okay it's okay.. I'm not doing it so don't cry, shhh shh.. D-daddy say sorry so stop crying.. There.. There.. Shhh"
Jarinya sudah mengeluar masuk kan tanpa sang uke sedar dia mendesah kembali.
Squelch squelch
"Anhhhhh hmmmp hngg hnghh~"
"It feels so good.. Hngghh anghh~"
Sang seme hanya memandang sinis. Dia memasukkan satu lagi jarinya ke dalam.
Kali ini sang uke sudah tidak dapat menahan lagi kerana sakit di hole nya kembali menyengat. Air matanya turun dengan deras.
"Hikss.. D-daddy can you stop? Hurts.. Hnghh arghh~ Hiks.."
Namun sang seme tidak mempedulikan rayuan sang uke malah melanjutkan lagi menusuk hole sang uke. Sang seme mengeluar masukkan dengan perlahan agar sang uke tidak berasa sakit. Seluruh tubuh sang uke menggigil hebat.
Schlop squelch thrust
Sang uke mendesah kenikmatan membuatkan junior sang seme menegak namun ditahan nya dulu.
"Arghh hngnhhh, I'm cum-cumming.. Hmm nghhhh ahh~"
Splurtt~ Squirt~
Akhirnya sang uke lebih dulu mengeluarkan cecair putihnya dan mengotorkan baju yang dipakai sang seme. Sang seme tersenyum sinis.
Dia mengeluarkan jarinya dan menyentuh bahagian sensitif sang uke agar sang uke berghairah kembali. Dia memintil kedua nipples sang uke. Bibirnya didekatkan pada lehar putih sang uke. Daun telinga digigitnya lembut. Sang uke mendesah perlahan menikmati sentuhan lembut dari sang seme.
"No honey you can't.. Tch tch.. I just put two fingers in your hole, honey ~It's too early. You won't leave me in this situation, right, honey? "
Sang seme membuka tali pinggang nya lalu melucutkan semua pakaian yang dipakainya. Sang uke terdiam seketika apabila melihat permandangan di hadapannya. Junior sang seme yang lebih besar berdiri megah membuat sang uke memandang sang seme dengan pandangan nakal.
Sang uke menarik sang seme jatuh ke katil dan sekarang posisi sang seme berada di bawah sang uke yang berdiri tepat di bahagian penis sang seme. Sang seme hanya memperhatikan perbuatan sang uke.
Sang uke memegang penis sang seme dan cuba untuk memasukkan ke dalam hole nya. Sang seme mendesah perlahan.
"Erghhhh hngg~"
"Hmpp enghh.."
Namun sukar untuknya kerana hole nya tidak membantu langsung. Setiap kali dia ingin memasukkan penis itu kedalam hole nya, ia kembali keluar. Mungkin penis sang seme terlalu besar?
"Hahh hng honey.. Are you sure you can do it?"
"Tchh.."
Sang uke pasrah dan membuat muka cemberut. Sang seme tertawa kecil, lucu dengan tingkah laku sang uke.
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
᯽𝐓𝐁𝐂᯽
YOU ARE READING
𝐍𝐢𝐜𝐤𝐓𝐡𝐞𝐨 || 𝐅𝐚𝐭𝐞 𝐌𝐚𝐤𝐞 𝐍𝐨 𝐌𝐢𝐬𝐭𝐚𝐤𝐞𝐬
JugendliteraturTheo dan adiknya Thia ialah anak yatim piatu. Ibu bapa mereka meninggal akibat kemalangan jalan raya sejak umur Theo 15 tahun dan Thia 13 tahun. Theo hanya mampu redha. Niat untuk ke sekolah kembali dibatalkan dan mula bekerja di sebuah cafe kepunya...