11.

1.2K 90 1
                                    






🐥🐥🐥🐥







Baru saja Zara ingin masuk kelas, Rima datang dan langsung merangkul nya menuntun keluar kelas.

"Yuk istirahat dulu, lo keliatan kayak gembel kelaperan." Ajak Rima, berjalan di koridor.

"Iya nih, perut gue udah bunyi dari tadi." Sahut Zara.

"Lo tadi ada masalah apa ke ruang pak botak?" Tanya Rima.

"Gak tau anjir, gue gak buat masalah apa-apa." Jawab Zara menggebu-gebu.

"Terus, kenapa lo bisa dipanggil? Gak mungkin kan pak botak kangen sama lo."

"Iya enggak lah gila!"

"Terus karena apa? Perlu gue tinju tuh pak botak tua?" Tanya Rima.

"Ini semua gara-gara Zavan sama Egi! Ngeselin, mereka yang ribut, kok gue keseret juga."

"Hah? Hubungannya apa anjiing? Gak jelas banget, lo harusnya demo! Panggil gue." Sahut Rima tidak terima.

"Tau lah bodoamat, udah selesai ini masalah nya, mereka udah dapat amukan cinta pak Surya."

"Nama lo? Ditulis nggak?"

"Enggak, kalo sampek gue disuruh nulis nama beuh gak bakal gue diem aja, gue hancurin tuh ruang pak botak." Jawab Zara.

Rima mengangguk-anggukan kepalanya, mereka masuk ke dalam kantin, dan memilih duduk dimeja yang kosong.

"Pesan apa?" Tanya Rim.

"Jus stoberi sama bakso." Jawab Zara, mengeluarkan selembar uang berwarna biru.

"Oke, tunggu yak."

"Iya." Sahut Zara.

Tidak butuh waktu lama, Rima datang membawa nampan berisi pesanan Zara dan makanan punya dirinya sendiri.

"Selamat makan." Ucap Rima, langsung melahap makanannya. Zara pun juga langsung memakan bakso nya.

Byurrr

"Upss, sorry  gak sengaja." Ucap cewek menor itu, setelah menumpah jus jeruk di seragam Zara.

Zara tersenyum miring, menatap seragam nya yang dipenuhi oleh noda jus itu, berdiri santai menghadap cewek itu, lalu—

Byurrr

"Ups, sorry  sengaja." Sahut Zara, setelah menumpahkan jus stoberi nya ke rambut cewek menor itu.

"Rambut gue! Lo gila ya? Sengaja kan lo?" Omel cewek itu terlihat marah.

"Iya, kenapa?" Tanya Zara tanpa ekspresi.

"Gue kan bilang gak sengaja, kenapa lo numpahin jus di rambut gue?!" Bentak nya.

Zara mengusap rambut nya ke belakang, sepertinya bocah ini mau mencari masalah dengannya.

Zara menyodorkan gelas yang kosong bekas jus stoberi nya.

"Beliin gue jus stoberi, cepat." Titah Zara.

Cewek itu menatap Zara tidak percaya.

"Lo pikir gue babu elo?!"

"Beliin atau gue buat lebih dari ini?" Tanya Zara.

"Terus lo pikir gue takut sama lo? Hellow gue ini Aqila! Gak pernah takut sama siapa-siapa termasuk lo!"

"Aqila, nama yang bagus. Kelas berapa?" Tanya Zara, karena ia baru melihat wanita ini.

"Kenapa? Lo mau incer gue? Aqila kelas 10 MIPA dua." Jawab Aqila sombong.

Zara mengangguk-anggukan kepalanya, menatap sekeliling, dan melihat cewek yang pernah ia tegur di toilet berdiri jauh di depan pintu kaca kantin. Zara tersenyum miring ke cewek itu, dan cewek itu langsung berjalan keluar kantin dengan terburu-buru.

ZARA & ZORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang