"Rasanya sakit mencium kening nya, namun harus menahan tangisan."
🐥🐥🐥🐥
Dua hari kemudian.
"Pah, gimana ini udah dua hari Zara gak keluar kamar." Ucap Zora khawatir.
"Papah juga gak tau harus bagaimana."
Masih dengan posisi yang sama, Zara terduduk menyender dengan sisi ranjang, tertawa miris lalu menangis, Zara mengambil botol pil itu lalu meminum nya, tertawa kencang tapi air matanya tetap mengalir.
Tes
Tes
Tes
Darah yang berasal dari lengannya terus menetes, Zara terkekeh melihatnya. Mengambil cutter dan mulai mensasak lengannya sendiri, membuat luka yang kering menjadi basah kembali.
"HAHAHAHA." Tawa nya menggelegar, tapi tangis nya tetap mengalir.
Zora semakin khawatir, mendengar Zara tertawa lalu menangis kencang, Fero mengelus lengan Zora agar merasa tenang, ia pun sudah dua hari ini tidak masuk sekolah, karena tidak tega meninggalkan kekasihnya.
"Kita gak bisa diem aja, pah! Papah harus ambil tindakan!"
"Kita jangan gegabah, Ra. Kamu tau sendiri watak Zara, dia nekatan." Sahut papah nya frustasi.
"Assallammualaikum, om. Ra." Salam Rima, datang dengan masih seragam sekolah, sepertinya Rima baru pulang dari sekolah.
"Walaikumsalam, Rima tolong aku."
"Tolong apa?" Tanya Rima.
"Zara belom mau keluar kamar."
"Serius? Iya ampun Zara, dobrak aja gimana om?" Tanya Rima.
"Iya, pah. Mending dobrak aja." Sahut Zora.
"Kalo emang boleh, biar saya yang dobrak." Ucap Fero.
Papah nya menghela nafas, lalu mengangguk memperbolehkan, mereka pun naik ke atas untuk kekamar Zara.
Dengan sekali dobrak, pintu langsung terbuka, semuanya syok melihat keadaan kamar Zara, Zara tetap berada diposisinya.
"Za, Zara." Panggil Zora lembut.
"Bunda udah pulang, Ra?" Sahut Zara berdiri, Rima dan Zora menutup mulutnya terkejut, melihat Zara dipenuhi darah.
Fero menggenggam tangan Zora.
"Nak, kenapa kamu begini?" Tanya papah nya.
Zara terkekeh, namun menangis pula.
"Sakit, pah." Gumam Zara, menunjuk dada nya.
"Kamu udah dewasa Zara! Berhenti seperti anak kecil!" Ucap papah nya.
Zara tertawa.
"Mau gue anak kecil mau gue udah dewasa, BUNDA GUE ITU DUNIA GUE! KALO DIA PERGI, RASANYA AKAN SAMA!" Bentak Zara, kenapa papah nya tidak juga mengerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA & ZORA
Teen Fiction"SEKALI LAGI GUE TANYA, SIAPA YANG BUAT LO LUKA-LUKA, ZORA?!" "JAWAB ANJING! DENGAR, GUE GAK AKAN BIARIN ORANG ITU HIDUP SETELAH APA YANG DIA BUAT SAMA LO! GAK AKAN RA." Perempuan itu menangis sesegukan, selain sakit karena luka nya, ia pun ketaku...