🐥🐥🐥🐥
Zavan memasuki ruangan OSIS, langsung duduk dimana ini tempat, jika Zavan sedang ada masalah entah dari pertemanan atau Organisasi.
Tapi, kali ini berbeda. Zavan merasa patah hati, kenapa disaat Zavan berani buka hati, ia harus langsung merasakan patah hati.
Zavan membuka laptop nya, terpampang jelas wajah Zara.
"Harusnya gue gak nekat dekatin lo, harusnya gue bisa lebih tahan lagi, mungkin sekarang rasanya gak akan sesakit ini." Gumam Zavan.
Zavan menghela nafas.
Clek
"Lo lagi ada masalah? Gak ikut rapat yang terakhir ini." Tanya Anhar - sahabat nya dan teman patner nya di Organisasi.
"Iya anjir, lo kenapa? Kusut begitu muka lo." Lanjut Bagus, sahabat Zavan juga, tapi tidak mengikuti Organisasi. Ia memang suka berdiam diri di ruang OSIS.
Zavan hanya diam.
Anhar mengintip layar laptop Zavan, dan tersenyum tipis. Ia paham apa yang terjadi dengan Zavan sekarang.
"Lagi patah hati dia." Ucap Anhar, membuat Bagus terbahak-bahak.
"Demi apa? Lo ditolak sama Zara? Anjing, tolol banget." Celetuk Bagus, cowok sesempurna Zavan di tolak? Rekor baru.
Lagi-lagi Zavan nenghela nafas.
"Dia udah duluan suka sama cowok lain-"
"Jangan-jangan sama Egi?" Potong Anhar.
"Egi mana?" Tanya Bagus.
"Egi, teman satu tongkrongan Bara sama anak-anak yang lain juga." Jawab Anhar.
Bagus mengangguk-anggukan kepalanya.
"Egi juga gak bisa diremehin, ganteng, orang kaya, banyak lah kelebihannya juga."
"Tapi dia bego." Sahut Anhar.
"Lah tolol, lo gak tau aja."
"Apa? Apa yang gue gak tau?" Tanya Anhar.
"Egi-"
"Bukan Egi, katanya beda sekolah." Potong Zavan, membuat Bagus dan Anhar menatap Zavan bersamaan.
"Wih siapa tuh?" Tanya Anhar.
"Itu dia, gue gak tau siapa."
"Terus lo mau gimana?" Tanya Bagus.
"Iya udah, kalo emang tuh cowok bisa bikin Zara baik-baik aja, ya udah."
Bagus melempar pulpen ke arah Zavan, dengan sigap Zavan menangkis nya.
"Lo cowok bukan sih, anjing?! Pasrah amat kayak anak gadis, cewek tuh perlu diperjuangin. Kalo lo cowok, perjuangin dong. Lo tau mau tau arti cinta sebenarnya?"
"Apa emang?" Tanya Anhar.
"Berjuang dulu, urusan hasil itu biar jadi akhir, itu yang baru dinamakan cinta. Apalagi Van, lo suka Zara dari kelas 10 men, dan disaat lo baru mulai buka hati, terus udah mulai dekat bahkan lo dijadiin tempat curhat dia, yang artinya dia percaya dan nyaman sama lo! Dan sekarang lo mau pasrah gini aja?"
Zavan nampak sedang berpikir.
"Kalo gue udah berjuang, terus gagal. Gimana?" Tanya Zavan.
Bagus terkekeh.
"Eh babi, dicoba dulu aja kenapa sih? Setidaknya lo udah berjuang."
"Sakitnya doubel dong." Sahut Anhar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA & ZORA
Teen Fiction"SEKALI LAGI GUE TANYA, SIAPA YANG BUAT LO LUKA-LUKA, ZORA?!" "JAWAB ANJING! DENGAR, GUE GAK AKAN BIARIN ORANG ITU HIDUP SETELAH APA YANG DIA BUAT SAMA LO! GAK AKAN RA." Perempuan itu menangis sesegukan, selain sakit karena luka nya, ia pun ketaku...