9.

1.3K 110 0
                                    










🐥🐥🐥🐥














Pagi ini sungguh sangat cerah, Zara turun ke bawah, melihat bunda nya sedang menata sarapan.

"Bundaa." Sapa Zara, memeluk bunda nya dari belakang.

"Pagi, tumben anak bunda yang satu ini bangun pagi, biasanya paling susah di bangunin." Sahut Rani.

Keadaan yang memaksa Zara harus jadi gini bunda

"Hehe, bunda masak apa? Sini biar aku bantu, aku udah pinter masak loh bun."

"Masa sih?"

"Ih iya."

Rina terkekeh, mengelus tangan Zara yang sedang melingkar diperut nya.

"Makasi ya udah mau gantiin posisi bunda." Ucap Rina.

Zara hanya tersenyum tipis.

"Aku gak di ajak pelukan?" Tanya Zora, yang baru saja turun dari tangga.

"Gak, lo bau." Sahut Zara meledak.

"Zara gak boleh gitu." Tegur bunda nya.

Zara terkekeh.

"Sini sayang ikut pelukan." Ajak Rina, mereka pun kembali berpelukan, oh ayolah ini hal yang sangat-sangat ditunggu oleh Zora dan Zara.

"Udah dulu ya pelukannya dilanjut nanti, sekarang sarapan terus sekolah, belajar yang pinter, yang nurut, yang sopan, dan sayangi papa kalo udah pulang, sekarang 'kan kita udah baik-baik aja, kalian juga harus bisa nerima papa lagi. Urusan papa bagaimana sama bunda, itu biar bunda yang bujuk, oke?"

"OKEE BUNDA." Sahut mereka bersemangat, lalu mereka duduk di bangku masing-masing.

"Bun, nanti disekolah ada acara." Ucap Zara.

"Oh iya?"

"Iya,  aku mau ikut."

"Ikut apa?" Tanya bunda nya antusias.

"Iya, aku mau balet." Sahut Zara bersemangat.

Bunda nya tersenyum bangga.

"Bunda pasti datang, nonton Zara lagi balet, pasti keren." Puji Rina.

"Iya dong!"

"Ra, lo kalo mau nonton pake topeng yak." Ucap Zara.

"Iya." Sahut Zora dengan senyum lembut nya.

"Kenapa harus pakai topeng?" Tanya Rina bingung.

"Biasalah, aku gak mau aja Zora diganggu sama cowok-cowok disekolah." Jawab Zara.

Rina terkekeh.

"Seterah kalian aja, bunda mah ngikut." Balas Rina.

"Bun." Panggil Zara.

"Iya sayang?"

"Kapan kita mau jalan-jalan bareng?" Tanya Zara.

"Gimana pas kalian pulang sekolah?" Tanya balik Rina, sambil mengunyah nasi goreng nya.

"BOLEH TUH, gimana Ra?"

"Aku tim ngikut aja."

Zara menyenggol lengan Zora, "Awas lo ya bawa cowok lo! Ini acara keluarga." Ancam Zara.

Zora terkekeh.

"Siapa juga yang mau bawa cowok sih, Za?"

"Ya kan takutnya, siapa tau lo udah bucin abiss." Ucap Zara.

ZARA & ZORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang