🐥🐥🐥🐥
Zara memperlambat langkah nya, melihat Gavin sudah duduk rapih di ruang tamu, pasti laki-laki itu ingin berangkat bareng ke sekolah dengan Zora, seperti biasanya.
Zara melewati Gavin begitu saja, entah ini perasaannya saja atau apa memang benar begitu adanya, bahwa tatapan Gavin berbeda menjadi lebih lembut dan sayu.
Biasanya tatapan laki-laki itu tajam, sinis, bahkan tidak sudi menatap diri nya.
"Zar." Panggil Gavin.
Langkah Zara terhenti.
Laki-laki itu berdiri, menghampiri Zara.
"Maaf."
"Hah? Lo kenapa tiba-tiba minta maaf?" Tanya Zara bingung.
"Gue rasa udah keterlaluan."
"Apa nya yang keterlaluan?"
"Ucapan gue, maaf ya." Ucap Gavin terdengan tulus.
"Gak perlu minta maaf pun udah gue maafin kok, santai aja." Sahut Zara.
"Makasi ya."
"Iya, gue duluan." Zara keluar dari rumah nya, dan menaiki motor laki-laki yang di ketahui itu Zavan.
"Andai waktu itu gue gak goblok, mungkin saat ini gue yang anter lo Zar bukan dia." Gumam Gavin ada rasa sesak yang timbul di hati nya.
"Kamu ngapain?" Tanya Zora hadir.
"Berangkat bareng."
"Buat apa? Gak usah sok peduli, Van." Sentak Zora, ia masih sakit hati tentang kejadian semalam, biar hari ini ia kasih pelajaran ke kekasih nya agar tidak berucap kasar kembali.
Gavin menghela nafas, "udah lah Ra bukan waktu nya kayak anak kecil, liat sekarang jam berapa? Kalo bukan berangkat sama gue, mau sama siapa lagi—"
"HAI ZORA." Sapa Rima, tak lupa motor nya.
Gavin menengok, lalu membuang muka.
Zora melewati Gavin begitu saja tanpa dosa, dan menaiki motor Rima lalu pergi dari kawasan rumah nya.
"Sialan, ini mah gue dikerjain!" Gerutu Gavin kesal.
"Nak Gavin kenapa? Nak Zora kemana? Tidak bareng?" Tanya bibi.
Gavin mencoba meredam amarah nya, tersenyum lembut ke arah orang tua ini.
"Gak apa-apa kok, Gavin duluan ya bi. Assallammualaikum." Gavin menaiki mobil nya, dan pergi.
"Walaikumsalam, dasar anak muda." Sahut bibi menggelengkan kepala nya tak habis fikir.
🐥🐥🐥
Saat ini Zara sedang ada di lapangan melihat Zavan bermain bola dengan lawan tim Egi.
"Mereka kok bisa akrab begitu ya." Gumam Zara yang dari tadi hanya menyimak interaksi antara Zavan dan Egi.
Ting
Fero : maaf ya
Zara : hah? Tiba tiba minta maaf, aneh lo
Fero : ga bisa anter, kesiangan gue
Zara : lah gapapa kali, emang lo tukang ojek pribadi gue apa
Fero : berangkat sama siapa?
Zara : kepo
Fero : emang uda ada yang mau temenan sama lo?
![](https://img.wattpad.com/cover/300737804-288-k652450.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA & ZORA
Teen Fiction"SEKALI LAGI GUE TANYA, SIAPA YANG BUAT LO LUKA-LUKA, ZORA?!" "JAWAB ANJING! DENGAR, GUE GAK AKAN BIARIN ORANG ITU HIDUP SETELAH APA YANG DIA BUAT SAMA LO! GAK AKAN RA." Perempuan itu menangis sesegukan, selain sakit karena luka nya, ia pun ketaku...