18.

911 72 0
                                    








🐥🐥🐥🐥







Disatu pangggung yang megah dan sunyi ada seorang gadis dengan rambut dicepol, sedang menari lincah sebagaimana orang menyebutnya balet.

Setetes demi setetes keringat ada didahi nya, tapi tidak membuat gadis itu menyerah atau memberhentikan aksi balet nya.

Begitu damai dan tentram, terlebih alunan lagu yang begitu menghayati, membuat gadis cantik itu semakin bersemangat.

Memberi gerakan terakhir, merentangkan tangannya lalu membungkuk badannya, bertanda aksi nya telah usai.

Prok... Prok... Prok...

"KEREN KAK ZARA!" Teriak seorang anak kecil yang sedang digandeng dengan wanita yang terlihat muda, namun dapat diyakini itu ibu dari anak kecil ini.

Zara terkekeh, mengatur nafas karena ia sedikit kecapean, mengambil minum di ujung panggung lalu meminum nya hingga tandas, setelah itu berjalan ke arah anak kecil itu.

"Kamu baru sampai?" Tanya Zara begitu lembut, berbeda dengan biasanya.

"Gak kak, aku dari tadi ngeliat kak Zara sedang balet, sangattt keren. Aku iri." Jawab nya begitu antusias, membuat cetakan senyum di bibirnya. Menggemaskan.

"Terimakasih, ya udah sekarang Killa ganti baju dulu ya dan nanti langsung ke studio latihan, biar aku bicara dulu sama mom nya Killa. Oke?"

"OKEE KAK!" Killa langsung berlari, dengan tas yang ada dipunggungnya.

Zara terkekeh melihatnya.

"Maaf ya miss kalo Killa begitu aktif." Ucap wanita berwajah muda ini.

Zara tersenyum.

"Gak apa-apa, tante. Aku bisa maklumin, emang seumur Killa pasti masih aktif-aktif nya." Sahut Zara.

"Iya miss terimakasih."

"Panggil aja Zara, tante." Ucap Zara.

"Namanya bagus, kenalin ya tante namanya Lita, tante titip Killa ya, sepertinya dia udah klop sama Zara." Ucap Lita.

Zara tersenyum, lalu mengangguk patuh.

"Seumur Killa memang sebaiknya tidak perlu digalaki, pake saja metode berteman dengan guru latihannya." Sahut Zara.

"Gak salah pilih guru latihan, tapi kok tante kayak baru liat ya."

"Aku baru aja disini, tante."

"Pantes, tapi proges nya udah hebat banget ya, tante udah paham betul sifat Killa, dia begitu susah berinteraksi dengan orang lain, tapi kemarin dia cerita tentang Zara, keliatan antusias banget, terimakasii ya nak." Ucap Lita.

Zara terkekeh, ikut senang mendengar bahwa metode latihannya begitu berkesan kepada murid nya.

"Sama-sama, tante—"

"KAK ZARA AYO! AKU UDAH GAK SABAR LATIHAN, BIAR BISA JAGO KAYAK KAK ZARA!" Potong Killa berteriak.

"Sayang, jangan berteriak." Tegue Lita, Killa hanya menyengir.

"Ya sudah tante aku permisi dulu, ya." Pamit Zara.

"Iya iya nak, titip Killa ya."

"Iya, bu. Mari." Zara berjalan ke arah ruang latihan.

Lita tersenyum tipis.

🐥🐥🐥




Zara menarik nafas lalu menghembuskannya, menatap dirinya sendiri di depan cermin toilet sekolah, ia baru saja selesai mengganti pakaiannya dari seragam menjadi pakaian balet.

ZARA & ZORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang