🐥🐥🐥🐥
Kadang kita semua perlu memandang dunia dengan semua pandangan, bukan hanya pandangan kita sendiri.
🐥🐥🐥🐥
"Azora mengalami penyakit bernama kepribadian ganda, yang berada di dalam tubuh nya ada dua sifat yang berbeda." Lanjut dokter Erna.
Nafas Fero tercekat, seakan ada batu yang menghampit dadanya sehingga membuat nafas nya memburu tidak karuan, kabar buruk macam apa ini?
"Lalu sifat asli Azora yang mana, dok?"
"Semuanya itu sifat asli Azora, namun ada sifat yang tidak bisa ia kendalikan dan ingin menguasai Azora, biasanya sifat itu akan muncul saat Azora mengalami penurunan mentalnya seperti ia sedang di bandingkan atau di perlakukan tidak baik semacamnya. Sejak kematian adiknya saya tidak pernah lagi bertemu dengan Azora, mereka hilang begitu saja tanpa ada kabar sedikit pun, dan hari ini saya kembali bertemu dengan Azora. Terima kasih nak." Ucap dokter Erna tulus.
Fero menundukkan kepala, sebentar lagi air matanya akan tumpah begitu saja. Kabar ini terlalu menyedihkan bagi semua orang terlebih bagi Azora.
"Jadi...semua yang terjadi bukan atas kemauan Zora?" Lirih Fero.
"Betul sekali."
Tes
Tanpa di suruh air mata itu mentes begitu saja, hati Fero masih sangat rapuh jika mengenai Azora.
"Saya...saya ngerasa gak berguna bagi Zora, saya...saya membiarkan dia menyimpan ini sendirian...hiks."
"Nak, bukan saatnya lagi kamu menangis seperti ini, itu tidak akan merubah apapun."
"Apakah Zora bisa sembuh?"
"Hingga saat ini, belum ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit kepribadian ganda." Jawab Erna.
Rasanya Fero ingin sekali menangis dan memeluk Azora dengan erat, ternyata wanita kecil itu pun memiliki banyak luka hingga ia harus mengalami penyakit semenyeramkan ini.
"Lalu harus bagaimana, dok? saya butuh kepastian atas kesembuhan pasien!" Sentak Fero, ia merasa dokter ini terlalu bertele-tele.
Erna tersenyum tulus, "biar saya jelaskan, Azora harus melanjutkan hipnoterapi nya kembali bersama saya."
"Hipnoterapi?"
"Iya betul sekali, bukan hanya itu saja anak itu pun harus kembali melakukan psikoterapi dan pemberian obat-obatan dalam pengawasan saya."
"Kenapa harus gitu?"
"Melalui psikoterapi, pasien akan diajarkan untuk memahami kondisi yang ia alami sehingga ia bisa menghadapi dan mengatasi kondisi tersebut, kita harus bikin Zora damai sama diri nya sendiri." Jawab Erna.
"Kira-kira butuh berapa lama Zora akan di perlakukan seperti itu?"
"Seperti itu?"
"Di ikat? dia manusia dok."
"Fero, saya mengikat nya hanya untuk hari ini. Di rumah sakit ini saya hanya lah seorang karyawan yang bekerja, rumah sakit ini bukan milik saya. Bagaimana jika Zora tidak di ikat dan membuat yang tidak-tidak? ini bukan soal image tapi soal keselamatan Zora juga, dan kamu tenang aja saat dalam tahap terapi Zora akan saya bawa ke rumah sakit jiwa milik saya."
"Terima kasih...dok, sembuhkan kekasih saya, dia wanita baik." Lirih Fero.
Erna tersenyum tulus, "Saya rasa kali ini Zora akan berhasil untuk damai dengan dirinya sendiri, karena ia memiliki dukungan dari kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA & ZORA
Roman pour Adolescents"SEKALI LAGI GUE TANYA, SIAPA YANG BUAT LO LUKA-LUKA, ZORA?!" "JAWAB ANJING! DENGAR, GUE GAK AKAN BIARIN ORANG ITU HIDUP SETELAH APA YANG DIA BUAT SAMA LO! GAK AKAN RA." Perempuan itu menangis sesegukan, selain sakit karena luka nya, ia pun ketaku...