Ayah dan Ibu King terkejut melihat kedatangan putranya yang dalam keadaan berantakan. Wajahnya memerah. Dengan lelehan air mata yang masih membekas di pelupuk matanya.
"King kau kenapa, Nak?"
"Apa kau puas melakukan ini Pho !" Bentak King keras. Tentu saja Ibu dan Ayahnya terkejut. "Kau ini kenapa baru datang dan membentakku" tanya Ayahnya tegas.
"Pho tak usah berbohong lagi. Karena Pho Krist semakin membenciku. Kenapa Pho tega mencabut beasiswa adikku. Kalian tau adikku sekarang dalam keadaan sangat hancur. Beasiswanya itu mati-matiam dia pertahankan agar bisa membuat kalian bangga. Tapi Pho menghancurkan segalanya. Sekarang Pho puas?" Marah King. Dia benar-benar takut kehilangan adiknya. Dia belum bisa membahagiakannya. Bagaimana jika Krist semakin menjauhinya karena ini.
"Apa kau gila. Mana mungkin Pho tega melakukan itu. Memang , memang Pho ada niat untuk melakukannya agar dia jera. Tapi sampai saat ini Pho tidak pernah membuatnya jadi kenyataan. Kenapa kau menuduh Pho King" tanya Ayahnya pelan.
"Lalu siapa lagi jika bukan Pho. Adikku tidak pernah bermasalah dengan siapapun. Cukup, jangan mengelak lagi Pho" ucap King lirih dengan tangisannya.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi,
"Halo"
"..."
"Apa??? Pingsan?? Bagaimana bisa??? Lalu keadaannya–"
"..."
"Bagaimana aku bisa tenang Sialan. Dia adikku !" Bentak King pada sang penelepon.
Ayah dan Ibunya yang mendengarnya langsung menoleh pada King. Penasaran dan khawatir dengan apa yang terjadi pada Krist.
"..."
"Baiklah aku akan menemuimu. Tunggu saja di tempat biasa"
Klik,
"King apa yang terjadi pada adikmu?" Ini ayahnya yang bertanya.
King menatap ayahnya tajam, "Pho tak perlu menanyakan keadaan Kit. Ini semua karena Pho". King langsung pergi keluar rumah.
Ayahnya ingin mengejar, namun ditahan oleh istrinya. "Apa benar kau yang melakukan ini Jack.?" Tanya Mae Nan dengan tatapan terluka. Pho Jack memegang bahu istrinya kencang. "Demi Tuhan dan Demi mendiang ayah ibuku. Aku tidak pernah melakukan itu Nan. Aku memang keras pada Krist. Tapi tidak akan bisa melakukan hal semacam ini"
"Buktikan jika memang ini bukan ulahmu. Baru aku bisa percaya padamu" ucap Mae Nan pelan dan meninggalkan suaminya sendiri di ruang tamu.
.
.
.Namtan membuka pintu kamar Singto. Namun pemandangan yang dilihat adalah Singto yang sedang tidur berpelukan dalam keadaan tubuh yang polos dibalik selimut.
"Phi Sing !!! Apa yang kau lakukan!!"
Dua manusia yang sedang tidur itu terbangun karena terkejut. Singto langsung mengusak rambutnya kasar.
"Kenapa kau menganggu tidurku dengan istriku. Kenapa kau ada disini!" Bentak Singto pada Namtan
"Tidurlah lagi sayang. Ini masih tengah malam" lanjutnya sambil menutup tubuh Krist menggunakan selimut hingga ke leher.
"Aku yang istrimu Phi bukan dia" Isak Namtan . Singto yang kesal langsung memakai bajunya dan menarik Namtan keluar dari kamarnya dengan kasar.
"Jangan buat keributan di rumahku dan mengganggu istriku. Kita sudah bercerai Nam. Ingat itu" ucap Singto menegaskan lalu mengambil sebuah map dari dalam nakas. Dan melemparkannya pada Namtan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Singto-Krist) - PILIHAN HATI
Teen Fiction[COMPLETED] Hanya berkisah tentang seorang Mahasiswa yang dikejar-kejar oleh Paman pemilik rumah tempatnya tinggal. Krist Perawat Sangpotirat seorang mahasiswa semester empat yang memutuskan untuk menempati salah satu kamar yang disewakan oleh pemi...