Chapter 37

438 63 13
                                    

King memasuki sebuah cafe tempat dimana dia memiliki janji dengan seseorang. Langkahnya cukup gugup. Netranya menangkap seorang pria yang duduk membelakanginya. Dia menepuk pundak pria itu pelan hingga menoleh.

"Selamat siang Khun. Apa sudah menunggu lama"

"Tidak. Aku baru saja sampai 10 menit yang lalu. Duduklah" ucap Pria itu pelan.

King duduk dihadapan pria itu. Nafasnya sedikit memburu.

"Bisa kau jelaskan padaku maksud pembicaraanmu di telepon tadi?"

King menarik nafas dalam mencoba menenangkan diri. Dia tidak boleh mundur apalagi takut. Ini demi adiknya. Demi sebuah kebenaran. Agar Namtan berhenti membuat kebohongan baru yang menyakiti banyak orang.

"Jadi begini Khun Off.."

.
.
.

Krist celingak celinguk di depan kampus. Menunggu kedatangan Gun. Mereka ada janji ke cafe untuk berkumpul. First sedang ke toilet dan sungguh pemuda cerewet itu lama sekali.

Tiba-tiba ada anak kecil perempuan, mungkin berusia 8 tahun menghampiri dirinya. "Apa kau benar malaikat Krist?" Tanyanya polos. Krist mengernyit namun sedetik kemudian tersenyum dia berjongkok menyamakan tinggi dengan anak tersebut. 

"Halo adik manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Halo adik manis. Bagaimana kau tau namaku. Dan aku ini bukan malaikat aku hanya manusia biasa" ucap Krist pelan lalu mengelus pucuk kepala gadis kecil itu.

"Au kupikir kau adalah malaikat. Karena kau sangat cantik" ucapnya polos. Krist tidak bisa menahan tawanya. "Aku ini seorang pria. Bagaimana mungkin aku ini cantik?"

"Tapi kau cantik. Aku ada sesuatu untukmu" , gadis kecil itu memberikan sekotak coklat dan setangkai bunga.

Krist bingung, "ini dari siapa?" Tanyanya sambil menerima semua itu. "Tadi ada paman tampan yang menyuruhku untuk memberikan pada malaikat Krist. Dia memberikan aku permen sebagai gantinya". Krist semakin mengernyit. "Dimana paman tampan itu?" . Gadis kecil itu hanya menggeleng lalu melambaikan tangan pada Krist. "Dadah malaikat Krist. Semoga kau bahagia selalu" ucapnya sambil berlari pergi.

"Hey !!" Teriak Krist namun tidak digubris oleh gadis kecil yang perlahan hilang di belokan gang.

"Au kau dapat coklat darimana?" Tanya First yang datang dengan Gun.

"Kenapa kalian bisa datang bersama?" Krist malah membalik pertanyaan. "Tadi saat aku ingin menuju kemari aku melihat First yang baru saja keluar dari toilet. Yasudah kita berjalan kemari bersama saja" jawab Gun.

"Kau belum menjawab pertanyaanku. Itu coklat dan bunga dari siapa?" Tanya First sekali lagi.

Krist menatap bunga dan coklat di tangannya. "Tadi ada anak kecil yang memberikannya padaku. Dia bilang ada pria tampan yang memberikan ini padaku. Dan kalian tau. Dia memanggilku malaikat cantik. Astaga"

(Singto-Krist) - PILIHAN HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang