Singto menggendong Krist ala bridal style ke kamar mereka. "Apa kakimu tak sakit Phi. Setelah berdiri sekian lama dan menyalami banyak tamu. Sekarang kau menggendongku hingga kemari". Dia mengalihkan pandangannya dan melihat kamar mereka yang sudah disulap menjadi sangat cantik. Cahaya temaram dan juga tebaran kelopak mawar dimana-mana. Jangan lupakan lilin yang menguatkan aroma therapy yang membuat suasana menjadi lebih romantis.
Ya, hari ini memang hari pernikahan mereka. Singto benar-benar mewujudkan keinginannya untuk segera mempersunting Krist. Meskipun harus terkendala oleh Krist yang merajuk karena kelakuan Singto. Bagaimana tidak, Singto ingin melangsukan pernikahan tepat esok harinya setelah dia mengunjungi Namtan dengan King. Dan Krist ingin memukul kepala Singto saat itu juga. Setelah drama yang diciptakan hampir 3 bulan lamanya, akhirnya Singto dapat mewujudkan harapannya untuk segera menikahi pria cantik kesayangannya ini. Tentu dengan pesta super mewah yang diinginkan oleh Singto.
"Menggendongmu begini bukan hal berat bagiku hmm. Bahkan aku bisa melakukan hal lebih" bisik Singto sambil menggoda telinga Krist. Krist tentu saja terkejut dan langsung meloncat turun dari gendongan Singto.
"Kit ! Bagaimana jika kau jatuh". Krist hanya menjulurkan lidahnya pada Singto. Lalu merebahkan tubuhnya ke kasur yang memiliki banyak taburan kelopak bunga. Ingatkan Krist jika mereka masih menggunakan jas resepsi. "Ahhh ini nyaman sekali. Rasanya badanku remuk karena terlalu lama berdiri disana" . Krist terduduk kembali. "Tapi Phi. Apa tidak apa jika kita ke kamar duluan?"
Singto mendekat kearah Krist dan duduk disampingnya. "Tak apa sayang. Itu tinggal tamu dari kolega ayahku dan ayahmu. Jadi kita bisa memulai..."
"Phi mau apa?" Krist menghindar dari tatapan mesum Singto.
"Aku ingin mencoba hal baru. Bercinta denganmu didalam bathup sepertinya menyenangkan" ucapnya pelan lalu mengecup bibir Krist.
"Uhhhhh aku menikah dengan Paman mesum. Menakutkan" Krist berlagak bergidik ngeri dan menjauhi Singto. Namun tangannya dicekal oleh suaminya itu. Hingga Krist terduduk di pangkuan Singto. Singto melepas jas milik Krist dan menyisakan kemejanya saja. Tangannya bergerak melepas kancing kemeja Krist. "Apa Phi tidak lelah?" Krist memang berniat menggoda Singto dengan melingkarkan tangannya ke leher Singto.
"Lelah. Tapi untuk melakukan kesenangan denganmu sepertinya tidak"
Entah siapa yang memulai, Singto sudah mengungkung tubuh Krist di wastafel kamar mandi. Krist terpesona melihat kamar mandi juga sudah dihias sedemikian rupa untuk malam pertama mereka. Singto langsung melumat habis bibir Krist, lidahnya menelusuri setiap inci bagian bibir dan mulut Krist. Bunyi kecipak basah memenuhi ruangan sempit itu.
Singto dengan terburu melepas jas dan kemejanya. Menampilkan tubuhnya yang semakin terbentuk. Krist meraba dada bidang suaminya itu. Membuat pola abstrak di perut Singto.
Krist ikut melepas kemejanya yang sudah terbuka setengah. Sekarang mereka dalam keadaan topless. Ciuman Singto turun ke leher dan dada Krist. Membuat Krist mendongak merasakan kenikmatan duniawi yang diberikan oleh suaminya. Tangannya meremat rambut Singto hingga berantakan. Dengan terburu Singto melepas celana bahan yang dipakai Krist, berikut dengan celana dalamnya. Membuat Krist dalam keadaan naked.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Singto-Krist) - PILIHAN HATI
Teen Fiction[COMPLETED] Hanya berkisah tentang seorang Mahasiswa yang dikejar-kejar oleh Paman pemilik rumah tempatnya tinggal. Krist Perawat Sangpotirat seorang mahasiswa semester empat yang memutuskan untuk menempati salah satu kamar yang disewakan oleh pemi...