Chapter 38

448 60 4
                                    

Krist bergerak random di dalam kamarnya. Dia mondar mandir. Duduk lalu berdiri lagi. Lalu mengintip ke jendela lalu duduk lagi. Dia memainkan jarinya gusar. Lalu sesekali melihat ponsel. Pikirnya, tumben sekali malam ini tidak ada pesan dari dia.

Sang Ayah yang tak sengaja lewat kamarnya pun tertawa melihat kelakuan anaknya. Bagaimana tidak, pintu kamar Krist terbuka sangat lebar. Jadi siapapun akan bisa melihat kelakuan tak jelasnya itu.

"Kalau memang mau menghubungi. Ya hubungi saja duluan" ucap Tuan Jack dari luar kamar.

Krist yang terkejut pun menoleh. "Apa sih Pho. Siapa yang ingin menghubungi Phi Singto duluan" jawab Krist sambil mengerucutkan bibirnya.

"Loh memangnya siapa yang sedang membicarakan Singto" goda Tuan Jack sambil tertawa lalu meninggalkan Krist sendirian.

"Pho ..!!!!" Teriak Krist karena merasa dikerjai oleh ayahnya sendiri. Tapi tidak dipungkiri dia memang menunggu kedatangan Singto. Biasanya dia sudah datang untuk menemui Krist di jam-jam seperti ini. Tapi kenapa hari ini berbeda. Apa Singto sudah menyerah untuk membujuknya. Apa dia sudah keterlaluan dan akhirnya akan benar-benar kehilangan Singto.

Krist pun menunduk lesu. Sampai akhirnya dia mendengar ada suara mobil yang masuk ke halaman rumahnya. Dia bergegas berlari kearah jendela. Dan melihat mobil Singto disana. Tapi tunggu dulu. Dia tidak boleh keluar terlebih dahulu. Dia harus menjaga harga dirinya. Astaga Krist ego dan gengsimu terlalu tinggi.

Dia keluar ke kamar mencoba untuk mengintip dari tangga kearah pintu utama. Terlihat ibunya yang berjalan kesana dan membukakan pintu. Dia tak dapat melihat Singto karena ibunya tidak membuka pintu secara penuh. Dia bingung harus turun atau tidak. 

Tak lama ibunya hampir masuk kembali. Sontak dia melebarkan matanya dan berteriak. Dia tidak mau kehilangan kesempatan lagi. "Mae, tunggu. Jangan tutup pintunya !" Serunya. Namun, naas saat dia berlari kakinya terpeleset dan membuatnya terjatuh di sisa anak tangga terakhir.

"Kit !!" Teriak ibunya yang terkejut melihat Kit terjatuh dari tangga. Singto yang hampir melangkahkan kakinya untuk pergi pun ikut panik saat mendengar teriakan Ibu Krist. Dia pun berlari masuk ke dalam. Bahkan melupakan sopan santun karena pintu itu tidak tertutup sepenuhnya. Dia melihat Ibu Krist yang sedang  berjongkok di sebelah Krist yang terduduk kesakitan sambil memegangi pergelangan kakinya.

"Krist. Kau kenapa?" Tanya Singto panik sambil berlari kearah mereka berdua. Mencoba mengecek kaki Krist. "Auh. Sakit Phi. Jangan pegang", rintih Krist. Sungguh pergelangan kakinya sakit sekali untuk digerakkan. Tuan Jack yang sebelumnya ada di perpustakaan pun keluar karena mendengar keributan. "Ada apa ini?"

"Kit jatuh dari tangga Pho" ucap ibu Krist pelan. "Kau bisa berdiri nak. Ayo kita duduk disana". Krist mencoba untuk berdiri tapi tidak bisa. Kakinya sungguh sakit. Singto yang melihatnya pun menggendong Krist tanpa aba-aba. "Phi kenapa kau menggendongku di depan orang tuaku" bisik Krist yang malu diperhatikan oleh Ayah dan ibunya.

Singto tidak menjawab. Dia fokus mendudukkan Krist di sofa ruang tamu. Tuan Jack hanya tersenyum dan menggeleng. "Dasar. Jika sedang kasmaran lupa akan sekitar", gumamnya. Dia berjalan kearah Krist.

"Sepertinya kakimu terkilir" ucap Singto saat melihat pergelangan kaki Krist. "Luruskan kakimu". "Tapi ini sakit Phi" bantah Krist karena merasa kakinya sangat sakit jika digerakkan sedikit. "Bibi, maaf apa kau punya kompres air dingin. Atau mungkin ice pack?" Tanya Singto pelan. "Ada. Biar aku ambilkan sebentar"

"Phi pelan" ringis Krist. "Ini sudah pelan Krist. Tahan sebentar ya". Singto meluruskan kaki Krist dan mencoba untuk membenarkan posisi pergelangan kaki Krist dalam satu kali hentakan. Sontak Krist menjerit. "Aduh Phi sakit !!!! Kau ini tega sekali ya !!!!" Teriak Krist sambil memukul pundak Singto kencang. Jangan lupakan mata yang berkaca itu. Tuan Jack hanya menepuk pelan keningnya tidak habis pikir dengan suara Krist yang melengking itu.

(Singto-Krist) - PILIHAN HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang