Kabar Vallery dan Galaksi berangkat ke sekolah bersama menghebohkan satu sekolahan, dengan bukti tersebut para murid lainnya berpikir kalau Angkasa telah di tolak. Melihat itu Kezia tersenyum "Asa lo lihat kan, Vallery lebih milih si kriminal di bandingkan lo" Ujar Kezia menatap Angkasa di sampingnya.
Angkasa tidak menjawab, hanya saja guratan ketidaksukaan terlihat jelas di wajahnya.
Brum
Brum
Brum"Waduh, ada gandengannya nih?" Celetuk Andromeda terhadap Bintang.
"Pajak yok pajak.." sahut Bintang.
Galaksi dan Vallery turun dari motornya. Mereka menghampiri Andromeda dan Bintang "Kak Meda, kak Bintang selamat pagi.." Sapa Vallery.
Meda mengangguk, sedangkan Bintang menyapanya kembali "Pagi juga Dek Emesh.." Ujarnya kemudian mendapatkan keplakan kecil di kepalanya.
"Hehe.. bercanda boss"Ujar Bintang cengengesan karena takut Galaksi memukulnya kembali.
Galaksi menoleh menatap Vallery "Masuk kelas sana.." perintahnya.
Vallery mengangguk dan berpamitan kepada mereka.
Di pertengahan jalan, Vallery di hadang oleh Kezia dan temannya "Si Rubah mulai nunjukin taringnya eh? Gak cukup goda Angkasa sekarang mau goda Galaksi, murahan sekali ya teman-teman.." Ujar Kezia dan di angguki oleh temannya.
"Sok kecantikan!" Celetuk Kezia sembari menonyor jidat Vallery.
Vallery hanya diam dan tidak melawan. Salah satu teman Kezia, Vanessa berceletuk "Kemarin minggu gue lihat lo di rumah Galaksi, Ngapain? Jual diri??" Tanyanya seraya mendorong Vallery."What!! Vallery di rumah Galaksi?!" Tanya Kezia heboh "Ngapain njir, anak cewek di rumah cowok?!!"
Vanessa mengangguk "Gue juga tahu, Lo ikut pesta pacarnya samudra kan? Lo pulang bareng Galaksi KAN?!!"
"VANESSA!!"
Vanessa menoleh, menatap Galaksi.
"Gala.." Sapanya manis.Galaksi berjalan melewatinya hingga di depan Vallery, di sentuhnya pipi Vallery lembut. Dingin, Gadisnya sedang merasa panik.
"Sekali lagi lo ganggu Vallery, habis lo" Tegas Galaksi. Kemudian menggandeng tangan mungil Vallery menjauh dari kerumunan.
Vallery dan Galaksi memasuki UKS dan duduk, kemudian dengan lembut Galaksi menggenggam dan meremas lembut tangan Vallery menenangkannya "Lebih baik?" Tanyanya.
Vallery mengangguk "Terimakasih.." bisiknya.
"Mau gue izinin??" Tanya Galaksi sembari menyelipkan anak rambut Vallery kebelakang.
Vallery menggeleng "Gak mau bolos lagi.." Ujarnya.
"Gak bolos sayang, kan lagi sakit.." Ujar Galaksi.
Vallery tidak menjawab, perasaan takut dan gelisah nemenuhinya tiba-tiba. Tanpa sadar Vallery sudah menggigit bibirnya lagi, dengan cepat Galaksi mengecupnya pelan.
"Jangan di gigit, apa yang lo pikirin Hm?""B-bagaimana kalau temen-temen tahu kalau aku hampir gila, bagaimana kalau kak Vello dan kak Gala di jauhin temen-temen, Ba—"
"Ssttt.. Everything is fine. Semua baik-baik saja. Bukankah kita cocok eh? Kita sama-sama gila, pasangan gila" Ujar Galaksi terkekeh.
Vallery mendongak menatap kekasihnya "Kak Gala.." Rengeknya.
Galaksi terkekeh "Udah, gak ada yang bakal berani ngatain lo, kalau mereka berani, Lo pukul aja.." Ujar Galaksi berbisik di ujung kalimat.
"Boleh?"
"Boleh, kalau mereka sudah di kuar batas.." Ujar Galaksi di sertai senyum geli.
Vallery mengangguk dan merentangkan tangan meminta di peluk, dengan sigap Galaksi memeluk kekasihnya. Vallery tersenyum ketika merasakan tubuh kokoh Galaksi memeluknya hangat.
"I love you.." bisik Vallery.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Of Me
Teen Fiction17+ Indah Menjalani kehidupan baru dengan tubuh berbeda. lalu apakah dia bisa melepas semua beban di pundaknya? Dia ingin menjadi orang yang bebas, dia ingin hidup berdasarkan keinginannya. Dia ingin meraih apa yang ingin di raih. Tapi lagi-lagi di...