Tok
Tok
Tok"Val? Bisa turun sebentar? Ada yang mau ketemu sama Vallery..." Kata Dokter Maria di luar pintu.
Vallery mengangguk "Iya mah ini turun.."
Sudah seminggu Vallery tinggal bersama Galaksi, dia sudah menganggap kalau merekalah keluarganya yang asli. Di ujung tangga Vallery menatap seorang pria yang duduk dan berbicara serius dengan Dokter Maria, Vallery mendengus mengetahui siapa pria tersebut. Daddynya.
"Val? Ayo duduk..." Ujar Dokter Maria.
Vallery menurut dan mendudukkan diri di samping Dokter Maria dan menatap Daddynya dingin.
"Ery..." Panggil Daddynya.
"Selamat siang.." Ujar Vallery datar.
Daddynya tersenyum pahit mendengar jawaban putrinya "Daddy minta maaf, Daddy salah... Ayo pulang, ya?" Pinta Daddy.
Pria paruh baya tersebut terlihat menyedihkan, kumis yang biasanya bersih saat ini di biarkan begitu saja. Rambutnya yang gondrong dan tidak tertata rapi, apalagi lingkaran hitam di bawah mata menandakan seberapa kacau pria tersebut.
"Daddy gak salah, aku yang terlalu sensitif. Lakukanlah apa yang menurut Daddy benar. Lagi pula.. itu keluarga Daddy kan?" Ujar Vallery.
Daddy menggeleng "No, Ery keluarga Daddy. Ery putri Daddy, maaf karena Daddy terlalau obsesi mempunyai keluarga lengkap malah menyakiti Ery.." Ujar Daddy serak "Maaf karena membuat Ery berpikir yang tidak-tidak, Daddy minta maaf.. ayo pulang" Lanjut Daddy dengan mata yang memerah menahan tangis.
"Daddy sudah mempunyai putri baru, buat apa membawaku kembali?" Dengus Vallery.
Daddy menggeleng "Maaf, Daddy akan bertanggung jawab. Daddy sudah memberikan tempat tinggal lain selain rumah kita, dan Daddy juga akan membiayai pendidikannya sampai lulus. Daddy pikir itu sudah cukup di bandingkan harus kehilangan Ery..."
Vallery mengernyit "Buat apa? Bukankah dengan begitu Daddy hanya akan mempermainkan perasaan kami? Tidak hanya aku tapi Isabella, Jika Daddy ingin dia jadi putri Daddy ya sudah, aku tidak mempermasalahkannya. Itu keputusan Daddy"
"Tidak, ini keputusan Daddy. Ery pulang seperti biasa tanpa perempuan itu" Ujar Daddy cepat-cepat.
Vallery ingin membantah, tapi melihat Daddynya terlihat ngotot ingin dirinya kembali dia mengurungkan niatnya. Pria itu terlihat menyedihkan dan itu juga menyakitinya "Terserah.." Ujarnya kemudian.
"Ery memaafkan Daddy kan? Mau pulang kan??" Tanya Daddy bersemangat.
"Ya.."
♈️♈️♈️
Seberapa marah dan kecewa dirinya, Daddy tetaplah Daddynya, orang tuanya. Vallery tidak bisa membohongi hatinya kalau dia senang jika Daddy dan kakaknya sangat menyayangi dan tidak ingin kehilangannya.
"Apa gak bisa lo tetap disini?" Tanya Galaksi dengan Nevan di gendongannya.
Vallery terkekeh "Kalau udah nikah" Ujar Vallery.
"Kalau gitu besok kita nikah" Balas Galaksi dengan serius.
"Kak, jangan lagi. Kita udah bahas ini..." Tegur Vallery.
"Ck, nunggu Lo lulus sekolah kelamaan Val.." Dengus Galaksi.
"Itu resikonya.." ujar Vallery sembari menjulurkan lidah mengejek Galaksi.
Galaksi berdecak tapi sejurus kemudian tersenyum miring. Melihat itu Vallery memicingkan mata menatap Galaksi waspada "Jangan berpikir aneh-aneh" Tegur Vallery.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Of Me
Jugendliteratur17+ Indah Menjalani kehidupan baru dengan tubuh berbeda. lalu apakah dia bisa melepas semua beban di pundaknya? Dia ingin menjadi orang yang bebas, dia ingin hidup berdasarkan keinginannya. Dia ingin meraih apa yang ingin di raih. Tapi lagi-lagi di...