Telung puluh siji

2.1K 167 6
                                        

PLAK!

Suara tamparan terdengar begitu menyakitkan, seorang gadis terduduk di lantai dengan memegang sebelah pipinya yang memerah.

Kasak-kusuk terdengar ketika Vallery menatap rendah gadis di depannya.

"Val.." Tegur Vello kemudian membantu Isabella berdiri.

"Katakan dengan keras" Ujar Vallery kepada Isabella yang menunduk.

Vello mengernyit mencoba mengetahui situasi yang terjadi di meja adiknya.

Sedangkan Galaksi duduk dengan manis sembari memakan baksonya, dia tidak peduli asal Kekasihnya tidak terluka maka Galaksi hanya akan diam, dia percaya kekasihnya bisa mengatasi masalah kecil itu sendiri.

"Kenapa Val? Kenapa nampar Isabella?" Tanya Vello dengan sabar.

Vallery tidak menjawab dia tetap menatap Isabella yang menunduk di pelukan kakaknya "Lo gak berani?!" Tanya Vallery "Kemana omong kosong lo tadi? Mau playing victim?" Tambahnya. Kemudian Vallery balas menatap kakaknya, kekecewaan tergambar dengan jelas di kedua matanya "Katakan pada adik, kakak. Kalau dia marah karena tidak diizinkan untuk tinggal bersama, marah saja ke Daddy. Kenapa musti membuat onar di mejaku?!" Ujarnya

"Lo juga bilang gue udah rebut Angkasa dan goda Galaksi kan? So What? Mereka mau dan gak masalah, kenapa lo yang repot?! Dan juga, Lo bilang gue merengek agar lo gak bisa tinggal bareng kita?! Lo becanda? Apa menurut Lo, gue bakal diam aja disaat bokap dan kakak gue menaruh harapan di orang lain di saat putri dan adiknya sedang berusaha memaafkan masa lalu dan keluar dari lingkaran hitam itu?!!" Geram Vallery, napasnya mulai terengah karena menahan emosi di dadanya.

Galaksi bangkit hendak menarik kekasihnya mundur "Lepas!" Sentak Vallery "Kalian berfikir gue egois? Benar, gue egois. Di saat gue udah merasa tenang, bahagia tapi kalian lagi-lagi menarik gue jatuh, Benar gue pembunuh! GUE PEMBUNUH! KALIAN PUAS?!HAHA.. gue bunuh Mommy dan saudara kembar gue, kemudian besoknya Daddy dan kakak membenci gue, HAHA... mereka membenciku" Lirih Vallery diakhir.

"Jika pada akhirnya akan begini, kenapa membawaku pulang.." Keluh Vallery "Bukankah kalian sudah memiliki putri baru yang manis.." lirihnya.

Vello tergagap, dia hendak maju dan memeluk adiknya tapi sudah di dahului oleh Galaksi. Cowok itu menatap tajam Vello dan Isabella yang menunduk "Sudah cukup kalian bikin cewek gue nangis, sekali lagi gue lihat Vallery nangis, habis kalian!" Tegas Galaksi kemudian membawa Vallery untuk keluar dari kantin.

Kasak kusuk terdengar lebih keras selepas kepergian dua sejoli tersebut.

"Jahat banget, dateng-dateng langsung nyemprot Vallery, rendahin Vallery, di gampar sekali langsung nunduk. Playing victim banget" Ujar salah satu siswi yang duduk dekat meja Vallery tadi.

"Ternyata ada yang lebih parah dari Kezia ya.." Ujar teman di sampingnya.

Isabella semakin menunduk ketika mendengar gunjingan teman-temannya. Sedangkan Vello mengusap wajahnya kasar dan menarik Isabella agar menatapnya "Kenapa Lo lakuin itu?!" Tanya Vello langsung "Kenapa Bell.."

"Karena cewek itu kakak dan Daddy gak jadi pilih aku!! KALIAN BUANG AKU!!" Sentak Isabella.

"LO SALAH! Lo salah bell, Vallery udah kasih izin buat lo jadi anggota keluarga kita, tapi Daddy berubah fikiran. Daddy hanya tidak ingin kehilangan senyum putri satu-satunya. Sedari kecil Vallery sudah menderita Bell, Gue dan Daddy pernah salah, dan kita gak mau mengulangi kesalahan lagi" Jelas Vello "Tolong jangan ganggu Vallery" Pinta Vello memohon setelah itu pergi menyusul Vallery dan Galaksi.

Isabella meluruh, dia menangis tersedu-sedu mengabaikan tatapan mengejek teman-temannya.

"Kakak salah.. kakak salah dek.. maafin kakak.." Gumam Vello sembari berjalan cepat guna menyusul Vallery dan Galaksi.

♈️♈️♈️

Seluruh siswa di kantin mencemooh Isabella, fakta yang di ucapkan Vallery sedikit membuka batin mereka. Mereka yang awalnya mengejek Vallery karena bertingkah sok berkuasa dan nempel sana sini dengan cowok populer sekarang diam tanpa kata. Fakta yang mengatakan bahwa Vallery hampir gila karena keluarganya juga membuat mereka prihatin.

Siswi yang duduk dekat dengan tempat kejadian, berdiri dan menyiram Isabella menggunakan jusnya "Lo kira Kak Angkasa mau sama cewek modelan anjing kayak Lo? Modal wajah sok polos aja bangga! Di gampar sekali KO kan?! Sampah!!" Ejek siswi itu di susul teman di sampingnya "Cewek miskin kaya Lo mau masuk keluarga D'Arthur?! Mimpi! Bangun, jangan berkhayal. Udah untung di biayain hidup! Gak bersyukur! Kalau mereka ambil mata Lo lagi, bisa apa Lo?!!" Sentak gadis itu.

Isabella tidak menjawab dia semakin menunduk dan menangis. Gak lama kemudian Angkasa datang dan menyeret Isabella untuk keluar kantin disusul sorakan mengejek yang mengikutinya.

"Kak Angkasa.. kak Angkasa.." Rengek Isabella ketika tangganya di genggam dengan erat.

"Pergi dari sini. Gak usah muncul lagi.." Ujar Angkasa langsung setelah menyentak tangan Isabella kasar
"Kak, please.. aku minta maaf. Aku salah.. aku gak akan ganggu Vallery lagi" Ujar Isabella memohon.

"Gue gak tahu. Itu keputusan Daddy Vallery. Gue cuma mau bilang, Lo berurusan dengan orang yang salah. Menurut Lo setelah kejadian tadi Galaksi bakal diam aja? Lo lihat besok, siapin diri aja biar gak gila" Ujar Angkasa kemudian berbalik meninggalkan Isabella yang menangis.

Tbc
Sorry for delayed, hope u guys enjoy. Dont forget to like dan comment😘

The Real Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang