Jangan Terpaksa Reo, Cintai Raya, Bab 11

1K 54 2
                                    

Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 11)

#Anakku_Maduku #Ajt

#Seputih_Cinta_Amelia


~Jangan Terpaksa Reo, Cintai Raya~

Reo mengambil sebatang rokok dari saku bajunya, memantik api dan menghisap dalam-dalam ujung batang benda itu. Melepaskannya perlahan.


“Baiklah, jika ini memang yang kamu mau, aku akan menikahi Raya. Aku senang melakukan ini karena ini permintaanmu. Semoga ini bisa mengobati lukamu dan bisa membayar semua dosa-dosaku kepadamu.”


Perkataan itu menghentakku. Ada nada putus asa juga perlawanan dari kata-kata itu.


“Kapan kamu mau tentukan tanggal pernikahanku? Raya pasti sangat senang mendengar kabar ini.”

Sekali lagi ia menghisap dalam rokok di tangannya dan menghembuskannya dengan tergesa.

Owh dia balik menantangku.


“Satu minggu lagi!” Aku menaikkan dagu beberapa centi, menjawab sambil memicingkan mata untuk meyakinkannya bahwa akupun tak kalah siap atas tantangannya itu.   


“Oke jawabnya.” Ia memain-mainkan asap yang mengepul di wajahnya dengan jari.


Ingin sekali aku berteriak, ‘Hentikan rokok itu, jangan merokok!’ Seperti yang biasa kulakukan sebelum-sebelumnya. 


Tapi sekarang apa perduliku. Biar saja ia dengan segala kehidupannya.


Toh ia juga sudah bukan menjadi urusanku. Dia akan menikah dengan Raya,  Amel. Dengar dia akan menikah dengan Raya. Dia sudah memastikannya barusan. Meski aku tak paham mengapa ia menjawab secara tiba-tiba tanpa dipikirkan dan seperti seolah menantangku. 


Mungkin dia pikir aku hanya memancingnya. Dia pikir aku hanya berpura-pura menyuruhnya menikah dengan Raya. Apakah dia pikir seseorang yang sudah dia hamili itu seenaknya saja dipermainkan, Jelas dia harus bertanggung jawab. Aku tidak main-main dengan kata-kataku. Aku sudah sangat siap dia menikah dengan Raya. Atau dengan siapapun wanita yang dia zinahi. 


Seandainya yang menghamili Raya bukan Reo, sudah pasti aku akan menuntut lelaki jahanan itu sampai ke ujung duniap manapun. Bukan sekedar untuk dinikahi, tapi untuk aku hukum. Dan hukuman untuk Reo adalah dengan sudah tak punya hak apapun di atasku.


Atau mungkin Reo pikir pancingannya itu bisa membuatku cemburu. Lalu menyesal dan menerimanya kembali. Dia pikir aku anak kecil yang mudah goyah hatinya. Berapa lama dia hidup denganku. Sampai tak tahu bagaimana kerasnya hatiku dengan pendirian-pendirian yang kupegang. 


Rasa cemburu itu manusiawi Reo. Tapi logika jangan sampai mati demi mengikuti emosi hati yang seringnya tak rasional.

CINTA TERLARANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang