Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 32)
#Seputih_Cinta_Amelia~Lagi, Raya Berzina di Depan Mataku~
~Hanya sepi, apa-apa yang kulihat sepi, sendiri, jangan kau renggut ramaiku menjadi nestapa tak bertepi.~ (Raya)
Keterlaluan Raya. Beraninya berzina di dalam rumahku. Sebegitu liarnya ia. Jadi lelaki bertato itu bernama Tian, dan aku bisa memastikan Tian adalah salah satu kekasih masa lalunya.
Ini tak bisa dibiarkan. Aku harus datang kesana dan membereskan semuanya!
Selanjutnya percakapan demi percakapan dengan Fadil seperti angin lalu saja bagiku. Konsentrasiku pecah. Ya, karena kemarin aku masih mencoba berpikir positif, bisa saja di rumah itu ada Yu Sopinah. Tapi ternyata aku lagi-lagi salah menilai Raya. Seberani itu dia, membawa masuk pria yang bukan suaminya, bahkan sudah tinggal bersama di rumah yang tercatat masih rumahku.
Usai Fadil pulang, kuutarakan kabar ini kepada Mama, jelas Mama sangat geram.
“Astaghfirullah ... bocah itu lagi-lagi, ya! Itu beneran, Mel?” Mama terpekik.
“Ya, Amel kan udah investigasi, ada bukti dan saksi juga dari orang-orang yang Amel percaya.”
“Mama nggak habis pikir sama bocah gemblung itu! Dia seperti enggak punya etika saja. Padahal masih dikasih enak tinggal dirumah itu. Apa yang kamu ajarkan selama ini sama sekali enggak berbekas di otaknya. Ayoklah, Mel, kita kesana. Mama nggak bisa lihat kebatilan begitu dibiarkan saja.”
“Sekarang, Ma? Gimana kalau besok?”
“Besok? Ya sekarang saja. Menurut Mama lebih cepat lebih baik. Sampai di sana jam sepuluh malam, lebih tepat kalau mau ngecek ada laki-laki itu nggak di rumah itu. Lagian kalau kamu sendiri yang ke sana, Mama tahu kamu akan lebih banyak ibanya daripada tegasnya. Kali ini Mama nggak bisa tinggal diam, biar Mama juga ikut turun mengatasi ini, Mel.”
“Its, oke, Ma.”
“Cepat keluarkan mobil dari garasi!”
Sepertinya aku sudah tak bisa menolak keinginan Mama.
Mobil melaju diantara hiruk pikuk Jakarta. Beruntung, sudah mendekati tengah malam, jadi jalanan agak sedikit lengang.
Begitu mobil terhenti, aku sudah tahu apa yang akan Mama lakukan. Mama merangsek masuk pada pintu yang belum dikunci itu. Aku berlari mengikuti Mama. Lalu menelepon Yono untuk menghubungi security kompleks juga kepolisian berjaga-jaga jika terjadi hal-hal di luar perkiraan.
Mata kami tak menemukan seorangpun diruang tengah. Lalu Mama menuju ke ruang makan. Dari sini terdengar suara-suara samar seorang wanita yang entah sedang apa. Aku dan Mama bergerak mencari sumber suara. Suaranya seperti suara? Lenguhan! Ya lenguhan! Seketika dadaku bergemuruh. Mama sudah menyadari ini, dan paham kemana harus melangkah.
Mama menggebrak pintu salah satu kamar utama yang lagi-lagi tertutup tapi tak terkunci. Dan pemandangan ini jelas membuktikan semuanya.
Dua orang manusia sedang bergumul liar tanpa busana! Mereka
“Biadaaaabb!!! Binatang!!! Pezina! Keluar kalian dari rumah ini keluar!!!”
Suara Mama menggelegar.Raya dan lelaki kurus bertato itu terkaget seperti terpental dari atas kasur mendengar gebrakan diikuti teriakan Mama. Mereka kalang kabut tanpa mengenakan busana. Mencari lembar demi lembar kain yang sudah mereka lepaskan. Seperti PSK dan langganannya yang terazia kepolisian.
“Jalang kamu Raya. Liar kamu ternyata! Siapa yang mengajarkan kamu hidup dengan berzina dan berzin, hah! Bikin malu, anak setannn!”
Mama marah besar. Apa yang kuminta pada Mama untuk sabar sudah tak digubrisnya lagi. Keluar semua caci maki dan dampratan Mama. Di saat yang seperti ini, memang perlu gertakan keras yang menampar agar mereka membuka mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TERLARANG
RomancePernahkah kita mendengar kisah cinta luar biasa istri pada suaminya, kasih sayang ibu kepada anak angkatnya? Tapi bagaimana jika terjadi ada cinta terlarang di antaranya? Sanggupkah sang nyonya berjuang mengembalikan rumah tangganya kembali menjadi...