Reo Jatuh Sakit
Biarlah yang kurawat dengan kasih sayang itu pada akhirnya harus kembali ke tempat asalnya. Tuntas sudah tugasku membesarkannya dan membersamainya selama ini. Mungkin memang sudah waktunya dia kembali ke asalnya.
Security rumah ini sudah menarik paksa gadis itu masuk ke dalam mobil. Raya berontak, melolong menangis, menjerit tapi tak bisa menolak. Karena memang tak ada tempat lagi di sini untuknya. Mobil itu melaju dengan cepat.
Aku menarik napas lega. Satu masalah selesai. Sekarang membereskan satu lagi yang masih bersimpuh di kakiku menangis sejak tadi. Ini yang akan berat, Aku harus tegar ...
“Raya sudah pergi Reo, kenapa kamu tidak ikut serta pergi juga meninggalkan rumah ini?” ucapku dingin tanpa menatapnya.
“Aku sudah bilang Bun, tidak akan pernah melepasmu. Ingat empat belas tahun kita Bunda. Apakah akhirnya akan berakhir sia-sia seperti ini? Apakah aku tidak ada artinya sedikitpun untukmu sehingga ada kesempatan sekali lagi untuk aku memperbaiki semuanya?”
“Basi kamu Reo! Kamu ketahuan saja bilang gini, gimana kalau aku nggak pernah memergoki kamu? Hah? Seberapa banyak kamu memohon sebanyak itu pula aku menolak!” balasku sembari keluar jendela, dingin.
Sayangnya tak lama mataku tertuju pada dinding-dinding rumah ini, dimana setiap sisinya ada pigura besar yang memajangpotret kemesraan aku dan Reo. Ah, ini memang yang tersulit, karena pada dasarnya aku memang mencintai Reo sepenuh hati. Apalagi yang kupertahankan darinya selama ini selain karena cintaku yang berlebih.
Dulu, cukup menatap matanya saja sudah mampu meruntuhkan dinding-dinding hatiku yang beku. Melihat tubuhnya dari kejauhan saja sudah mampu membuat seluruh tubuhku bergetar. Ia pemuda santun, penuh kelembutan, dari keluarga sederhana yang membuatku dulu begitu tergila-gila dan menyukainya. Mata elang, hidung mancung dan rambut hitam legam itu, telah belasan tahun membuatku hidup bahagia penuh cinta dan tenang.
Itulah yang membuatku tak terima melihat kenyataan ini. Sakit melihatnya selingkuh, sakit pula melihat orang yang kucintai ini harus mendapat ganjarannya. Melepas jabatan, harga diri juga sudah tak ada artinya lagi di mata Papa dan Mama.
Hatiku sakit seolah separuh dari jiwaku hilang. Aku kosong. Tapi aku juga merasa terinjak-injak harga diriku oleh perselingkuhannya. Benarkah yang menggoda adalah Raya? Tapi ia Ayahnya, bukan? Kenapa ia tak bisa mengendalikan perasaan dan hatinya. Seburuk apa aku hingga ia bisa goyah oleh hal lain? Karena hanya ingin main-main dan berpikir tak akan pernah ketahuan? Dia sudah menghancurkan dua hal sebetulnya, istrinya dan anaknya.
Ini yang membuatku tak bisa terima dan nyaris gila dua minggu ini. Hanya saja aku tak mau terlihat lemah di mata semuanya. Tapi seandainya ada yang bisa melihat bagaimana hatiku. Mungkin sudah seperti kaca pecah yang serpihannya terlontar jauh kemana-mana.
Aku bergegas meninggalkan tempat ini, menuju kamar, aku ingin menyendiri.
“Rany, sekali lagi, selesaikan semuanya. Kabari saya via whatsapp saja jika penting,” ucapku pada sekretarisku, seraya pergi meninggalkan kerumunan ini.
Aku pergi menuju ruang kerja. Berwudhu, lalu shalat mencari ketenangan. Tak lama aku berdizkir sembari duduk di meja kerja berusaha meredakan debar emosi yang masih terus mendera.
Tak lama Papa dan Mama datang menghampiri.
“Papa tahu ini berat, Nak. Tapi kamu harus bisa melewatinya. Kamu sudah cukup banyak ditempa pengalaman, Papa sama Mama yakin kamu bisa menyelesaikan ini dengan baik,” ujar Papa sembari menepuk-nepuk bahuku. Ya, Pa, Ma, usiaku tak lagi muda, aku bisa hadapi ini semua.
“Ya, Mama akan selalu dukung Kamu. Mama akan di sini beberapa hari menemani Amel, Pa,” ucap Mama sembari mengusapkan kayu putih ke leherku. Mama, aku sudah setua inipun Mama masih begitu penuh perhatian. Dan Mama tetep energik di usianya yang sudah lanjut.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TERLARANG
RomancePernahkah kita mendengar kisah cinta luar biasa istri pada suaminya, kasih sayang ibu kepada anak angkatnya? Tapi bagaimana jika terjadi ada cinta terlarang di antaranya? Sanggupkah sang nyonya berjuang mengembalikan rumah tangganya kembali menjadi...