9

244 43 0
                                    

"Kau bersama pacarmu, ya, Kak?"

Dajin terkesiap saat suara Vernon berlomba dengan langkah kakinya yang besar menuju kelas sorenya hari ini. Kelas Hukum Internasional Asia Timur. Ia menatap Vernon selama beberapa saat, menggelengkan kepala lalu menunjuk ke arah pintu kelas yang terbuka sebagai kode kalau mereka harus cepat sebelum dosen masuk.

Vernon paham karena ia tidak kembali bertanya dan fokus berjalan bersama Dajin di sisinya.

Dosen mereka tidak killer, tapi tidak etis rasanya kalau masuk kelas setelah dosen. Apalagi jurusan mereka sangat mementingkan tata krama, sebab dosen-dosen yang mengajari mereka bukanlah orang sembarangan. Kebanyakan dosen Dajin dan Vernon adalah para pekerja instansi hukum. Para Pengacara, Hakim, Jaksa bahkan Diplomat seperti yang akan mengajari mereka hari ini.

Untungnya saat masuk kelas, Dosen mereka belum ada sehingga keduanya bisa duduk dengan tenang di barisan ketiga dari papan tulis. Dajin tidak tahu mengapa Vernon ikut duduk di sampingnya padahal biasanya pria itu duduk di barisan lain.

"Jadi, tadi pacarmu, Kak?" Vernon tiba-tiba mengulang kembali pertanyaannya. Ia memperhatikan Dajin yang sibuk mengeluarkan alat tulisnya dari tas sedangkan ia tampak santai seperti belum ingin berkuliah.

 Ia memperhatikan Dajin yang sibuk mengeluarkan alat tulisnya dari tas sedangkan ia tampak santai seperti belum ingin berkuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pacar?"

"Iya, aku tidak pernah melihatmu diantar pria sebelumnya."

Dajin sukses mengerutkan kening. Ia membiarkan bukunya bertumpuk di atas meja dan menatap Vernon serius. "Tidak. Dia bukan pacarku."

"Ei... he seems fine."

Kata-kata yang ingin dikeluarkan Dajin tertahan di ujung lidah. Perasaan gadis itu terusik karena ia tidak pernah dekat dengan Vernon sebelumnya--pertanyaan pria itu sudah masuk ke ranah pribadi dan itu aneh. Sayangnya dosen mereka sudah tiba dan langsung membuka kelas tanpa basa-basi. Dajin pun mendelik pada Vernon yang dibalas pria itu dengan guluman senyum tipis.

~~~

Wonwoo tidak mampu menahan senyum. Setelah mengantar Dajin ke Universitas Hanyang, ia bergegas ke kantor untuk kembali bekerja meski saat ini ia tidak memiliki proyek apapun untuk dikerjakan. Sebenarnya Wonwoo bisa tidak ke kantor, dengan menggunakan alasan mencari ide untuk proposalnya ia bisa bolos bekerja tanpa pemotongan gaji, tapi ia sendiri tidak ingin ke rumah atau proposal itu tidak akan selesai. Jadi, demi kebaikan dirinya sendiri, Wonwoo pun ke kantor meski hanya untuk menatap layar komputernya selama berjam-jam.

"Wonwoo! Kau dari mana saja!?"

Baru Wonwoo melangkah masuk ke gedung kantor, seseorang sudah mencegatnya. Orang itu mengenakan celana boyfriend jeans dipadukan dengan kaos berlengan panjang cream dengan gambar kelinci. Tentu saja Wonwoo mengenal orang itu. "Ada apa Jiwoo?"

"Kata Produser Kye, kau butuh script writer untuk konten di Youtube baru, kan? Kebetulan ak--"

"Tidak." Elak Wonwoo cepat. "Aku belum memikirkannya."

"Tapi kau butuh, kan?" Jiwoo, perempuan berkacamata itu terdengar sedikit menuntut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi kau butuh, kan?" Jiwoo, perempuan berkacamata itu terdengar sedikit menuntut.

Senyum yang daritadi bertahan di wajah Wonwoo hilang sudah. Baru beberapa detik ia di kantor, ada saja kejadian yang membuat mood-nya hilang. Ditatapnya Jiwoo dengan datar, tanpa ekspresi. "Aku belum memutuskannya, Jiwoo."

"Meski kau belum memutuskan, aku akan mengusulkan namaku sebagai script writer-mu. Kebetulan aku suka dengan tema konten yang akan kau buat, selain itu..."

Jiwoo bercerita dengan menggebu soal alasan mengapa Wonwoo harus memilihnya sebagai script writer dalam konten yang akan dikerjakannya kelak. Penjelasan yang masuk ke telinga kanan Wonwoo dan keluar di telinga kirinya. Setelah bekerja beberapa tahun di perusahaan itu, Wonwoo sudah paham tabiat semua manusia yang ada di dalamnya, termasuk Jiwoo, script writer ambisius yang pintar tapi menyebalkan.

Wonwoo bukan tipe orang yang cepat sebal dengan orang lain tapi Jiwoo pernah membuatnya bekerja 2 kali lebih berat dalam sebuah proyek sehingga penilaiannya terhadap perempuan itu jadi buruk.

"...jadi aku yakin, aku orang yang tepat untuk bekerjasama denganmu untuk konten itu." Jiwoo menyudahi penjelasannya dan menatap Wonwoo penuh harap. Yang ditatap menghela napas gusar.

"Aku tidak bisa pastikan." Ucap Wonwoo dengan nada suara yang dalam, menunjukkan keseriusannya agar Jiwoo bisa paham kalau ia benar-benar belum memikirkan progres kontennya sampai sana.

"Tap--"

"Aku harus ke atas." Potong Wonwoo sebelum Jiwoo mengeluarkan 1001 alasan yang tidak ingin didengar Wonwoo meski alasan itu benar sekali pun. Ia segera berlari menuju tangga darurat ketika Jiwoo lengah, tidak mengindahkan panggilan gadis itu yang hampir mengejarnya di tangga darurat.

~~~

Wonwoo

Kau tidak terlambat, kan?

Pesan Ktalk itu dibaca Dajin begitu kelasnya selesai. Senyumnya terkembang tanpa disadarinya. Tadi saat diantar Wonwoo, mereka sempat bertukar nomor ponsel. Keduanya juga berbincang di mobil meski tidak banyak yang bisa diperbincangkan. Bahkan Dajin yang lebih banyak bertanya soal pekerjaan Wonwoo yang menurutnya sangat menarik.

Yang membuatnya senang adalah ketika Wonwoo meminta nomor ponselnya, meski alasan pria itu hanya karena ingin tahu kabar Kucing Abu--kalau-kalau ia sibuk dan tidak punya waktu ke mini market. Bohong kalau Dajin tidak tertarik kepada Wonwoo. Pria itu memiliki paras yang tampan, sikapnya juga baik meski tidak banyak omong.

Dajin

Tidak. Terima kasih
sudah mengantarku

Wonwoo

Sama-sama.
Kau sudah selesai?
Ada kabar soal kucing?

Soal kucing. Dajin memang berniat memberitahukan Wonwoo soal kucing abu yang benar-benar tidak datang hari ini ke mini market. Ia diberitahukan oleh Seungkwan lewat pesan KTalk tadi.

Dajin

Aku baru keluar
Kucingnya tidak datang :(

Wonwoo

Semoga besok dia datang.

Dajin

Semoga!
Nanti aku infokan
kalau dia datang

Wonwoo

Ok.
Terima kasih.

Don't forget to like and comment yaa kalau suka ^^

Cat [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang