"Goyangi semakin sehat, ya. Berat badannya juga naik." Dokter Seokmin berkata dengan senyuman lebar hingga giginya yang rapi tampak di mata Dajin dan Wonwoo.
Akhirnya kedua orang itu bisa membawa Goyangi ke dokter untuk diberi vaksin, sekaligus mengecek perkembangan kesehatan kucing abu yang memang kelihatan lebih berisi dibandingkan terakhir kali ia dibawa ke rumah sakit. Rasa lega pun menghampiri Dajin dan Wonwoo, keduanya refleks melirik Goyangi yang berada di dalam canel box berwarna biru muda di atas meja Dokter Seokmin.
"Kalau bisa makannya dijaga, ya. Saya juga sarankan untuk Goyangi disterilkan." Kata Dokter Seokmin memperbaiki kacamata yang dikenakannya untuk menatap kedua orang di hadapannya dengan serius.
Dajin yang merasa tidak punya andil untuk memutuskan hal itu segera mengalihkan pandangan ke Wonwoo. Pria yang duduk di sampingnya itu pun sadar dan terdiam selama beberapa saat.
"Tidak harus diputuskan sekarang." Ucap Dokter Seokmin sambil nyengir. "Saya hanya takut Goyangi mulai birahi dan berontak ingin keluar rumah kalau sudah siap kawin."
"Saya pikirkan dulu, Dok." Akhirnya Wonwoo menjawab. Ia tersenyum kikuk pada Dokter Seokmin lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Apakah trauma Goyangi sudah hilang kalau dia sampai berani keluar rumah, Dok?"
"Sudah hormonnya." Dokter Seokmin terkekeh kecil menjawab pertanyaan Dajin. "Goyangi kucing liar pada awalnya dan kalau ia sudah mau kawin, ia pasti tetap akan mau keluar untuk mencari betina."
"Menakjubkan, ya."
"Hahahaha... kau benar. Menakjubkan." Tawa Dokter Seokmin bergema di ruangannya. Ia menepuk tangan atas respon alami Wonwoo yang menggunakan kata yang tidak lazim didengarnya dari pelanggan.
"Kalau kalian mau sterilisasi Goyangi, em... saya bisa melakukannya bulan depan."
"Kami pikir-pikir dulu ya, Dok." Kata Wonwoo keukeuh. Dokter Seokmin pun mahfum. Ia lalu menuliskan sesuatu pada sebuah kertas dan memberikannya kepada Wonwoo.
"Goyangi sudah aman. Terima kasih sudah merawatnya dengan baik."
"Tidak, Dok. Kami yang berterima kasih." Kata Dajin dengan sopan lalu menudukkan kepala sebagai rasa terima kasih sekaligus sikap untuk pamit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat [Complete]
FanfictionSejak keluarganya memutuskan hubungan dengannya, Lee Dajin mulai hidup sendiri dengan bekerja part time sebagai salah satu penjaga Convenience Store ternama di kawasan Universitas Hanyang, tempatnya berkuliah. Setiap pukul 2 siang ia akan memberi ma...