"Kak Dajin!!"
Pintu belakang khusus staff mini market terbuka lebar, di sana berdiri seorang pria berompi biru tua--seragam mini market tempat Dajin bekerja--melambaikan kedua tangannya dengan penuh keceriaan. Pria itu adalah Boo Seungkwan, seorang mahasiswa jurusan Vokal Music salah satu Universitas ternama Seoul, yang juga bekerja part time di mini market tersebut. Ia berjalan seperti model sambil tertawa menghampiri Dajin.
"Yaa! Ada apa? Kau dapat rezeki apa hari ini?" Tanya Dajin yang sudah tertawa melihat ekspresi Seungkwan sejak pintu belakang terbuka.
"Akuuu..." Seungkwan berkata dengan sedikit lebay, "diterima bekerja sebagai..."
"Guru vokal?" Tebak Dajin sambil menjentikkan jari dan Seungkwan mengangguk penuh semangat. Pria itu melompat-lompat dan memegang kedua tangan Dajin untuk ikut melompat bersamanya.
"Waaaa!! Selamat!! Apa aku bilang!!" Seru Dajin ikut melompat sesaat, lalu menepuk-nepuk bahu Seungkwan dengan lembut. "Selamat! Selamat! Aku senang mendengarnya, Seungkwan!"
"Aaaaa... aku deg-degan, Kak! Apa namanya? Ner... nervous? I am so nervous." Kata Seungkwan sambil mengipas-ngipas wajah. Pria itu sudah sedikit lebih tenang dan Dajin tidak bisa menyembunyikan senyuman yang muncul di wajahnya melihat sikap Seungkwan.
"Kau hebat," puji Dajin tulus. Gadis itu kembali menepuk-nepuk bahu Seungkwan. "Jangan lupa traktir aku makan kalau sudah dapat gaji pertama."
"Tentu saja! Aku akan mentraktirmu makan Ayam Goreng enak di dekat tempat les itu, Kak! Kau harus coba!"
Dajin tertawa, ia menganggukkan kepala. "Janji?"
Seungkwan mengangkat jari kelingkingnya ke udara yang diterima oleh Dajin sesegera mungkin. Pria berambut cepak itu tersenyum lebar lalu berseru kencang. "Janji, Kak!!"
"Oke, sekarang aku harus berangkat bekerja. Selamat bekerja, Seungkwan!" Kata Dajin begitu kaitan kelingking mereka terbuka. Gadis itu menepuk punggung Seungkwan lembut dan bergegas memasuki pintu belakang untuk berganti baju.
"Semangat, Kak! Jangan lupa makan malam!!" Seru Seungkwan sembari melambaikan tangan kepada Dajin yang telah menghilang di balik pintu.
~~~
"Wonwoo! Video kemarin sudah kau beri ke Mingyu untuk diedit?"
Suara menggelegar itu membuat Wonwoo memanjangkan leher di kubikelnya untuk menatap salah satu produser yang berdiri di dekat pintu ruang para Videographer. Choi Seungcheol. Pria itu berumur setahun lebih tua dari Wonwoo, bersidekap dengan pandangan mata tajam ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat [Complete]
FanfictionSejak keluarganya memutuskan hubungan dengannya, Lee Dajin mulai hidup sendiri dengan bekerja part time sebagai salah satu penjaga Convenience Store ternama di kawasan Universitas Hanyang, tempatnya berkuliah. Setiap pukul 2 siang ia akan memberi ma...