19

188 41 0
                                    

Goyangi masih meringkuk di dalam kandangnya, enggan keluar meski Wonwoo sudah memancingnya dengan mainan. Bahkan makanan yang Wonwoo beri dalam sebuah mangkok, didorong kucing itu ke dalam kandang agar ia bisa makan dengan bebas. Melihat betapa lemahnya kucing itu membuat Wonwoo sedih. Kata Dokter Seokmin, Goyangi masih sedikit trauma dan ia harus bersabar sampai kucing abu itu terbiasa dengan pemilik yang baru--yaitu dirinya.

 Kata Dokter Seokmin, Goyangi masih sedikit trauma dan ia harus bersabar sampai kucing abu itu terbiasa dengan pemilik yang baru--yaitu dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat Goyangi tentu mengingatkan Wonwoo akan Dajin. Anehnya kedua makhluk hidup itu sama-sama sedang dalam keadaan yang tidak baik. Meski tidak tahu banyak, kecuali berita yang Wonwoo baca di internet, ia yakin kalau Dajin sedang stress. Gadis itu bahkan sudah beberapa hari ini tidak membalas pesannya yang menginformasikan kalau Goyangi sudah ia bawa ke rumah.

Padahal Dajin pernah berjanji untuk ikut mengurus Goyangi kalau Wonwoo mengadopsinya. Bukan butuh uang, Wonwoo hanya ingin Dajin membantunya membuat Goyangi lebih cepat pulih.

Saat asyik memperhatikan Goyangi dengan pikiran yang berkelana, tiba-tiba saja ponsel Wonwoo berbunyi tanda Ktalk masuk.

Seungcheol

Proposalmu sudah jadi?
Besok aku bisa menemanimu ke ruangan
Direktur Kye!
Aku tidak sabar!!

Napas Wonwoo terhela pelan. Ia memijit pelipisnya selama beberapa detik sebelum mengetik balasan chat seniornya itu.

Wonwoo

Belum.
Aku ingin berbicara kepadanya.

Seungcheol

Yaa!!
Apa yang kau lakukan!?
Kau mau mundur!?
Aku tidak mau menemanimu kalau begitu

Wonwoo

Aku mau minta perpanjangan waktu.
Kalau bisa mundur akan ku lakukan,
tapi aku sudah berjanji pada Direktur.

Seungcheol

Ehemm...
Baiklah, aku bisa menemanimu
Janji, tidak mundur, kan?

Wonwoo

Ya.
Terima kasih, Kak.

~~~

Suasana kelas pagi ini terasa lengang. Mata kuliah yang dibawakan oleh seorang dosen tidak begitu interaktif sehingga mahasiswa lebih banyak diam dan merenung di kelas, seperti Dajin. Sejak kejadian di RG28, ia pun jadi tidak begitu bersemangat, sering ketakutan bertemu orang lain dan malas berinteraksi. Meski begitu Dajin tetap memaksa diri untuk mencari pekerjaan baru karena ia butuh uang untuk menghidupi dirinya sendiri.

Cat [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang