Wonwoo duduk tegap di kursinya, memandang lurus ke layar komputer tanpa minat, sedangkan telinganya berdengung, enggan mendengar perkataan seorang perempuan yang berdiri di sisi kubikelnya sambil bersidekap. Perempuan itu tahu Wonwoo tidak peduli kepadanya dan terus berusaha membeberkan berbagai macam hal yang telah ia kaji untuk sebuah proyek yang ingin ia kerjakan di masa mendatang bersama Wonwoo. Seperti tidak tahu malu, perempuan itu bahkan tidak membiarkan Wonwoo bergerak karena takut kecolongan seperti hari-hari kemarin.
"Kalau kau kesulitan mencari lokasi, aku sudah menghubungi beberapa sekolah dan tempat bimbingan belajar yang pernah menjadi tempat perundungan di Seoul. PC Bang juga sudah ku dapatkan nama-namanya, nanti kita bisa melakukan interview dengan kamera tersembunyi di sana." Jelas perempuan itu lalu menghela napas pelan. Ia memandang Wonwoo penuh harap tapi apabila dilihat oleh orang lain tatapannya tajam seperti Elang.
"Kau bisa menjadi PD, Jiwoo." Ucap Wonwoo memaksakan tawa kepada Jiwoo. "Kenapa tidak minta rekomendasi dari Kak Seungcheol?"
"Aku tidak bisa."
"Aku pun tidak bisa." Balas Wonwoo singkat.
"Tidak. Kau tidak mengerti."
Kedua mata Wonwoo dibalik kacamata yang ia gunakan akhirnya bergerak menatap Jiwoo balik. Tatapannya tidak tajam tapi cukup mengintimidasi sehingga Jiwoo harus mengepalkan tangan di sisi tubuh, menahan rasa gugup yang datang. Ini pertama kalinya ia merasa takut kepada Wonwoo, biasanya pria itu terlalu lempeng dan cuek saat berbicara kepadanya.
"Aku memang tidak mengerti tapi dibandingkan denganku, kau lebih siap mengerjakan konten itu, Jiwoo. Kau bisa minta kepada Direktur Kye, bilang saja aku tidak becus karena sampai sekarang belum mengerjakan proposal." Kata Wonwoo sempat memutar kedua bola mata untuk kembali menatap layar komputer yang menunjukkan 2 kalimat pembuka proposal. Baru 2 kalimat.
Jiwoo menggelengkan kepala. "Aku tidak mau menjadi PD."
Sontak kalimat itu membuat Wonwoo terkejut. Ia kembali menolehkan kepala ke arah Jiwoo, mengangkat kedua alisnya sebagai kode meminta penjelasan.
"Aku tidak bisa karena aku tidak mau menjadi PD. Lagipula, aku yakin, tidak akan ada yang mau masuk ke dalam timku. Aku tahu tidak ada yang menyukaiku di kantor, Wonwoo."
Wonwoo ingin mengiyakan tapi suaranya tertahan di pangkal lidah. Malah kalimat lain yang keluar dari mulutnya sekarang. "Itu mungkin hanya pikiran burukmu saja, Jiwoo. Mungkin kau lebih baik jadi PD karena kau teliti dan tegas. Coba saja dulu."
"Tap--"
"Yang jelas aku belum membuat tim dan proposalku belum ku kerjakan, jadi jangan cegat aku terus."
"Wonwoo,"
"Sekarang bikin proposalmu sendiri. Berikan ke Direktur Kye karena aku tidak akan mendengarkan alasanmu." Kata-kata Wonwoo yang tegas membuat Jiwoo gentar. Gadis itu ingin mengucapkan sesuatu untuk membalasnya, namun tangan Wonwoo sudah terangkat ke udara sebagai tanda untuk Jiwoo tidak berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat [Complete]
FanfictionSejak keluarganya memutuskan hubungan dengannya, Lee Dajin mulai hidup sendiri dengan bekerja part time sebagai salah satu penjaga Convenience Store ternama di kawasan Universitas Hanyang, tempatnya berkuliah. Setiap pukul 2 siang ia akan memberi ma...