Sebagai anak introvert, Wonwoo lebih suka tinggal di rumah atau menyendiri dalam waktu yang lama. Maka dari itu, ia lebih menyukai kamarnya daripada tempat lain di muka bumi ini. Terkecuali untuk hari ini. Gedung apartemen keluarga Wonwoo sudah tampak di depan mata saat ia tiba-tiba memutar mobil ke jalur sebaliknya setelah mendapat telepon dari Dajin.
"Kau di mini market sekarang?" Tanya Wonwoo sambil memfokuskan mata ke jalanan lebar di depannya.
"Tidak. Aku ada di jalan menuju Seongdong, ke Rumah sakit hewan, namanya Forêt Animal Hospital." Jawab Dajin terdengar khawatir. Di sela suara gadis itu Wonwoo memang bisa mendengar suara mesin mobil sehingga dapat dipastikan kalau gadis itu benar lagi di jalan.
"Keadaan kucingnya bagaimana?" Tanya Wonwoo lagi.
"Aku tidak bisa pastikan. Tapi dia cukup lemah."
"Pekerjaanmu?"
"Tadi aku menyuruh Seungkwan menggantikanku. Untungnya dia sedang free." Jelas Dajin membuat Wonwoo mengangguk-anggukkan kepala.
Wonwoo cukup terkejut mendapat pesan Ktalk Dajin beberapa menit yang lalu. Gadis itu menceritakan Kucing abu yang datang ke mini market dalam keadaan badan penuh luka. Kucing itu tetap mengeong, bukan meminta makan tapi seakan meminta pertolongan. Saat Wonwoo sedang mencari jalan untuk memutar agar dapat ke mini market untuk melihat keadaan si kucing, Dajin menelponnya.
"M-maaf membuatmu khawatir. Tapi aku tidak pernah ke rumah sakit hewan sebelumnya. Aku ingin mengajak Seungkwan, tapi dia harus menggantikanku bekerja."
"Tidak, tidak apa-apa." Balas Wonwoo menggulum senyum tipis. "Aku senang kau mengajakku."
"M-maaf. Aku... aku harap kau bisa cepat sampai."
"Bagikan lokasi tempat itu, ya. Aku sedang menuju ke arah Seongdong."
"Siap!" Dajin berseru tegas lalu dengan kikuk berkata, "t-terima kasih."
~~~
"Goyangi?" Dokter hewan bernama Lee Seokmin itu bertanya retoris saat membaca kertas pendaftaran yang diisi oleh Dajin di rumah sakit khusus hewan tersebut. Kedua mata pria itu melebar dan Dajin mengangguk kikuk sebagai jawaban.
"Lucu sekali namanya." Kata Dokter Seokmin sambil terkekeh kecil. "Dia kucing liar, ya?"
"I-iya. Dia tidak punya nama makanya saya tulis Goyangi di sana." Ujar Dajin menunjuk kertas pendaftaran dengan malu-malu. Ia tidak punya ide untuk mencari nama saat mengisi kertas itu sehingga yang ditulis Dajin hanyalah Goyangi yang berarti kucing dalam Bahasa Korea.
"Saya sudah duga. Soalnya dia punya banyak luka, Nona Dajin. Luka lama selain luka baru yang didapatkannya hari ini. Biasanya luka itu didapatkannya setelah bertengkar dengan kucing liar lainnya untuk merebut wilayah. Dan sepertinya... hari ini dia kalah mempertahankan wilayahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat [Complete]
FanfictionSejak keluarganya memutuskan hubungan dengannya, Lee Dajin mulai hidup sendiri dengan bekerja part time sebagai salah satu penjaga Convenience Store ternama di kawasan Universitas Hanyang, tempatnya berkuliah. Setiap pukul 2 siang ia akan memberi ma...