Wonwoo tidak pernah berpikir akan meminta nomor perempuan terlebih dahulu. Biasanya ia yang paling malas melakukan itu kecuali untuk urusan pekerjaan. Tapi tidak untuk Dajin. Saat mengantar gadis itu ke Hanyang, secara impulsif ia meminta nomor gadis itu dengan alasan untuk mendapatkan kabar si Kucing Abu yang katanya sudah beberapa hari ini tidak kunjung muncul di mini market.
Tentu Wonwoo jadi khawatir. Begitu pula Dajin yang memberitahu Wonwoo kalau disaat senggang ia akan mencari kucing itu di kawasan Hanyang. Apalagi saat bekerja menjadi kurir restoran fastfood. Ya, Dajin memberitahukan soal pekerjaannya yang satu itu--yang membuat Wonwoo tergugah untuk kesekian kalinya.
Wonwoo
Kau ada di mana?
Mau mencari bersama?Kedua mata Wonwoo fokus pada layar ponsel. Ia tidak mengindahkan salah satu temannya yang berpamitan dari ruangan mereka menuju studio untuk bekerja, meninggalkan Wonwoo sendiri yang layar komputernya memunculkan walpaper desktop umum. Dari pagi hingga sore ia membiarkan komputer itu menyala tanpa menyentuhnya sama sekali. Sungguh, Wonwoo tidak punya minat untuk membuat proposal.
Dajin
Aku mau ke perpustakaan kampus
Tidak perlu, Wonwoo
Kalau ada kabar aku akan beritahuNapas Wonwoo terhela pelan, ia ingin Dajin mengiyakan ajakannya untuk mencari kucing liar itu sebagai alasan untuk pulang cepat dari kantor. Sayangnya Dajin mau ke kampus pula, sehingga memang tidak memungkinkan bagi mereka untuk fokus mencari kucing liar hari ini.
"Sudah ku duga kau di sini!"
Pintu ruangan itu terbuka lebar, sosok pria berkaos hitam masuk dengan langkah tegas menghampiri Wonwoo yang menatapnya datar dari kubikel. Choi Seungcheol. Lagi-lagi senior menyebalkannya itu. Wonwoo tidak tahu apa tujuan pria itu mendatanginya sekarang.
"Kau masih mencari writer untuk kontenmu, kan?"
Sontak Wonwoo berdehem. Ia sudah bisa menebak ke arah mana pembicaraan Seungcheol, sehingga ia diam, menunggu pria yang kini berkacak pinggang di hadapannya itu kembali berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat [Complete]
FanfictionSejak keluarganya memutuskan hubungan dengannya, Lee Dajin mulai hidup sendiri dengan bekerja part time sebagai salah satu penjaga Convenience Store ternama di kawasan Universitas Hanyang, tempatnya berkuliah. Setiap pukul 2 siang ia akan memberi ma...