Dajin duduk diam di kamarnya sambil memperhatikan lantai dengan pikiran menerawang. Semalam ia ditelepon oleh pemilik RG28 yang memintanya berhenti bekerja mulai hari ini karena kejadian mengejutkan yang terjadi di mini market itu. Seorang perempuan berumur 50 tahunan menyerang Seungkwan sambil meneriakkan namanya dengan lantang, menyebutnya sebagai pembunuh dan mengancam akan membunuhnya. Tubuh Dajin bergetar dan ia menangis semalaman membayangkan wajah perempuan yang dikenalnya itu.
Lagi-lagi kenangan buruknya muncul di permukaan dan Dajin merasa terpuruk. Perasaan yang dulu dirasakannya kembali menyapa, membuat pikirannya runyam.
Dajin ingin mati, tapi ia berusaha tidak mengindahkan pikiran itu dengan membaca catatan yang selalu tersemat pada satu menu ponselnya.
"Kau tidak pernah salah, Dajin. Jangan kalah dengan orang-orang yang membuatmu terpuruk. Habisi mereka! Babat!"
Perkataan seseorang juga menyapanya setiap Dajin mengepalkan tangan dan bersiap memukulkannya di atas lantai kamar.
"Kalau kau mau mati, ingat tempat ini dan orang-orang yang selalu menyayangimu di sini. Aku mungkin bukan salah satunya, tapi mereka-mereka selalu ada untukmu, kan?"
"Setelah ke Seoul jangan palingkan kepalamu ke sini. Kau sudah memilih jalanmu, pertanggungjawabkan dan kau harus siap konsikuensinya kalau bertemu orang-orang yang ada di masa lalumu. Paham?"
Dajin menganggukkan kepala seakan orang yang berkata demikian berada di hadapannya. Disekanya air mata yang jatuh di pipi lalu menarik napas panjang dan mengembuskannya pelan-pelan. Ia harus tenang sekarang. Skema yang pernah disusunnya di otak ketika bertemu masa lalu-nya harus ia jalankan meski berat. Tapi sebelum itu, Dajin harus menghubungi Seungkwan. Semalam ia terlalu shock sampai lupa dengan teman kerjanya itu.
Diambilnya ponsel yang semalaman ia biarkan di atas meja dalam mode senyap, lalu diteleponnya nomor Seungkwan yang tersimpan pada menu kontak.
"Maaf, nomor yang anda hubungi sedang tidak tersedia."
Jantung Dajin seperti dihantam oleh palu yang sangat besar. Tidak ada nada dering yang menandakan nomornya tersambung ke nomor pria itu, langsung voicemail yang menunjukkan kalau nomornya sudah diblokir oleh Seungkwan. Sulit untuk mempercayai fenomena itu hingga Dajin mencobanya sekali lagi.
"Maaf, nomor yang anda hubungi sedang tidak tersedia."
Tidak salah lagi, nomor Dajin telah diblokir oleh Seungkwan.
~~~
Dajin
Kemarin aku sudah mengurus pembayaran
bersama Komunitas itu, tapi Goyangi belum
bisa diambil
Hari ini aku sibuk sekali, Wonwoo
Kau bisa menjemput Goyangi sendiri, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat [Complete]
FanfictionSejak keluarganya memutuskan hubungan dengannya, Lee Dajin mulai hidup sendiri dengan bekerja part time sebagai salah satu penjaga Convenience Store ternama di kawasan Universitas Hanyang, tempatnya berkuliah. Setiap pukul 2 siang ia akan memberi ma...