Assalamualaikum...
Di bebaskan untuk berimajinasi di sini. Aku sengaja nggak pake tokoh visual biar kalian bisa membayangkan sendiri bagaimana tiap kejadian di cerita ini.
Bab ini cukup banyak loh woyy!! Jangan lupa pake mode gelap😎
Tandai typo!
Stay tuned!
"Sayang!" Zahwan melambaikan tangannya hingga Laila yang berjalan di depannya menoleh.
Ckrek!
Pria itu tertawa melihat hasil jepretanya. Lucu! Pikirannya dengan gemas. Ya, saat ini sudah berada di bandara Soekarno-Hatta karena honeymoon mereka telah usai.
Zahwan berjalan mendekat pada Laila, memperlihatkan hasil potretnya pada sang istri. "Dapet lagi," ucapkan.
"Ish, jelek banget akunya," protes Laila. "Hapus-hapus."
"Jangan lah. Manis gini, 'kan sayang," tolak Zahwan.
Laila berdecak. "Manis dari mananya sih, nggak jelas banget akunya liat apa. Hapuss Mass." Dia berusaha menggapai tangan suaminya, tapi sayangnya itu terlalu tinggi untuknya.
Zahwan tertawa geli. "Enggak mau."
Pria itu membukakan pintu mobil miliknya yang telah di bawakan oleh Ustaz Salman. Sementara Ustadz Salman akan pulang dengan mobil lain miliknya yang dibawa oleh salah satu pengurus.
Melihat bibir Laila yang menurutnya sangat lucu itu membuat Zahwan merasa sayang jika hanya membiarkannya saja.
Cup!
"Khem!"
"Ish, nyebelin," Laila mencebik melihat kehadiran Ustadz Salman yang masih ada di samping mobil. "Mas nggak tau tempat, malu tau."
"Biarin, biar Ustadz Salman iri dan cepet nikah. Kasian dia jomblo terus," kekeh Zahwan. Sengaja mengeraskan sedikit suaranya agar Ustadz Salman mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laila Dan Hujan
أدب المراهقين[FOLLOW SEBELUM MEMBACA & JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA] Bagi orang-orang, dan khususnya para perempuan di luar sana, Gus Zahwan itu merupakan sosok yang : Ramah, Lembut, Kalem, Tinggi ilmu, Hafidz Qur'an, dan Beradab. Paket komplit untuk jadi sua...