🍁 Different 🍂

4.4K 678 53
                                    

Assalamualaikum...
Selamat pagi, siang, sore, malam :)

Terima kasih sudah bertahan 💓

Selamat membaca 🔥🔥

Selamat membaca 🔥🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HUAA!! UMII ... AA' GUS NAKALL!"

"UMII!! HUAA!! UMMI MANA?"

Setelah turun dari mobil, sambil menangis Salim berlari masuk ke dalam rumahnya mencari ibunya, namun dia tak mendapati apa yang ia cari sehingga hal itu membuat beberapa santri dan santriwati menatapnya.

Khadijah yang baru saja pulang dari pendopo menghampiri bocah itu dengan khawatir. "Salim? Kenapa, Nak?" tanyanya.

"Zahwan? Salim kenapa?" Khadijah menatap putra dan menantunya yang menghampiri mereka.

"Nenek, Ummi Salim mana?" tanya Salim sambil terisak.

"Ssstt, cucu nenek kenapa? Udah ya jangan nangis lagi, Ummi Salim lagi ke klinik sama Abi. Tunggu ya?"

"Mbak Maryam mau lahiran, Mi?" beo Zahwan.

Khadijah melirik Zahwan sekilas. "Enggak, check up aja."

Menyadari Zahwan ada di dekatnya, Salman memukuli kaki pria itu, untuk yang kesekian kalinya. "Aa' sana pergi! Salim nggak mau temenan sama Aa'!"

"Loh? Kok A' Zah nya di usir?" Khadijah yang tidak mengerti menatap cucunya bingung.

"Aa' Nakal, Nek! Salim nggak suka!" tukas Salim seraya memalingkan wajah dari Zahwan.

Khadijah justru semakin tak mengerti. "Nakal? Nakal kenapa, hm? Sini bilang sama Nenek, Salim di apain sama Aa'? Nanti Nenek hukum Aa' nya."

"Gini Nek, masa Salim bangun tidur Aa' malah maen gigit Kak Ila, 'kan sakit," tutur Salim sambil menyeka sisa air matanya.

"Maksudnya?" Khadijah menautkan alis tak mengerti. Sementara Laila dan Zahwan meringis dalam hati mendengar penuturan polos bocah tengil ini.

Zahwan pun berinisiatif menjelaskan,"Maksudnya gini loh, Mi-"

"AA' DIEM!" Salim memelototi Zahwan dengan mata belonya yang memerah.

Zahwan menghela napas, ia menutup mulutnya dan membiarkan Salim kembali menjelaskan, "Aa' Gus gigit mulut Kak Ila Nek, Gini."

Laila yang malu mencubit pelan lengan Zahwan saat bocah itu mencontohkan apa yang dia lihat. Sedangkan Zahwan hanya memejamkan mata sejnenak, pasrah dengan apa yang keponakannya ceritakan.

Khadijah melirik Zahwan dan Laila sebentar, detik kemudian dia tertawa. "Kok Nenek ketawa sih?!" decak Salim sebal karena respon neneknya tidak seperti ekspektasinya.

Khadijah lalu menghentikan tawa dan menggeleng. "Nggak, Nenek nggak pa-pa kok. Karena Aa' udah nakal sama Kak Ila, nanti Nenek hukum Aa' nya, setuju?"

Seketika Salim mengangguk antusias. "Setuju Nek!"

Laila Dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang