🍁 We House 🍂

5.2K 662 20
                                    

Assalamualaikum... Selamat malam, pagi, siang, sore 😚

Tetap update walau belum mencapai target :')

Kalo boleh tau, kalian dari mana? Adakah yang dari Banten?

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri layar ya⭐

Tandai typo!

"Dari pada ngelamun terus, mending ikut saya yuk, kamu siap-siap gih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari pada ngelamun terus, mending ikut saya yuk, kamu siap-siap gih."

***

Setelah siap-siap, Zahwan mengajak Laila naik motor. Laila yang belum tau tujuan mereka hanya bisa menerka-nerka saja. Zahwan membawanya melewati rumah demi rumah komplek yang tak jauh dari pesantren. Memangnya ia akan dibawa ke mana? Semakin penasaran, Laila lalu memilih bertanya.

Dia menepuk pelan bahu suaminya dan berkata, "Kita sebenernya mau ke mana sih, Mas?"

"Hutan."

Jawaban singkat Zahwan membuat Laila berdecak kesal hingga mencubit pelan pinggang suaminya itu. "Serius dong, Mas!"

"Kamu 'kan udah saya seriusin, masa sih kamu lupa."

"Aku lagi nggak bercanda Mass!"

Zahwan tertawa pelan, lalu membalas, "Nanti juga kamu tahu."

Laila mendengus kesal, lantas setelahnya ia memilih diam. Tiga menit berlalu, motor yang mereka kendarai lalu berhenti di depan sebuah rumah satu lantai yang cukup besar namun berkesan sederhana dan simple.

Setelah mereka turun, Laila menatap rumah tersebut sejenak, lalu menatap Zahwan penuh tanya. "Mas bawa aku ke rumah?"

"Bukan sayang, tapi kafe," jawab Zahwan asal.

"Nyebelin." Laila kembali merenggut kesal.

Zahwan tertawa, lalu menarik pelan hidung Laila dengan gemas hingga perempuan itu mencebikkan bibirnya.

"Jangan gitu bibirnya, nanti saya khilaf," ucap Zahwan sambil menyentil pelan bibir mungil istrinya.

Laila menghela napas sabar. "Ini rumah siapa? Teman Mas ya?" tanyanya.

"Rumah kita lah sayang."

"Loh? Kapan jadinya?"

"Sebenernya dua bulan sebelum kita nikah juga udah jadi sih, tapi belum mau ditempati. Maunya sama kamu aja." Zahwan mengerlingkan matanya pada Laila.

Laila Dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang