Chapter 14. Ikatan yang sebenarnya.

2.8K 308 37
                                    

Di tengah hutan dengan batu besar yang tengah di diami oleh Rimuru, ia berdiri dengan menyilangkan tangan menatap ke tiga anak yang ada di bawahnya.

"Oke ..., Oke kalau kalian minta begitu, kebanyakan orang bilang kalau aku adalah orang yang sangat penyabar, bahkan kesabaran ku sebesar lautan. Baiklah jika kalian meminta nya ..., Karena kalian telah membuatku kesal dan marah selama beberapa hari terakhir ..., AKU AKAN MENYIKSA KALIAN SELAMA 4 BULAN KEDEPAN!!! Ehem! Maksudku ..., Aku akan melatih kalian secara pribadi, Kagaya-san sudah memberikan izin. Jadi selama 4 bulan ke depan, apapun yang kalian lakukan. Adalah tanggung jawab ku! Mengerti!!!"

"Kami mengerti!!!"

"GGGYYYYAAAAAAAA DIA BILANG TADI MENYIKSA KITA!!! APA KAU TIDAK DENGAR TANJIROU!!?? DIA BILANG AKAN MENYIKSA KITA!!!"

"GRHAHAHAHAHA!!! AKU AKAN MENANG UNTUK PERTARUNGAN SELANJUTNYA, MOHON KERJASAMA NYA, OBA-SAN!"

"KU BILANG JANGAN PANGGIL AKU 'OBA-SAN'!! DASAR BABI BODOH!"

"GRAAHAHAHAHAHA!"

Lalu Rimuru menunjuk ke tumpukan batang kayu yang besar, di sana ada tiga batang kayu yang saling bertumpukan.

"Masing-masing dari kalian bawa satu, kita akan melatih stamina sekaligus kekuatan untuk kalian!"

Ketiga orang itu membeku di tempat, tak terkecuali dengan Inosuke, pasalnya batang kayu dari pohon yang di tebang Rimuru lumayan besar untuk di bawa oleh satu orang.

"APA YANG KALIAN TUNGGU! CEPAT ANGKAT KAYU ITU!!!"

Mereka bertiga menelan ludah gugup.

"Aku akan mati ...,"

"Ki-Kita harus melakukan yang terbaik!"

"G-GRHAHAHAHA KALIAN LEMAH! JIKA KALIAN TIDAK INGIN MENGANGKATNYA DULUAN! AKU YANG AKAN MAJU PERTAMA!"

Inosuke dengan penuh semangat berlari ke arah tumpukan 3 batang pohon besar itu.

"GRHAAAAAAA!!!"

Ia perlahan mengangkat batang pohon nya sekuat tenaga, namun sayang, pohon kayu itu jatuh kembali karena kekuatan yang di keluarkan Inosuke masih kurang.

"Inosuke! Berjuanglah!"

"Ya, kalau bisa aku menitip latihan ku!"

"Apa yang kalian lakukan, cepat selesaikan tugas yang ku berikan ... Atau mati!"

Tanjirou dan Zenitsu bergidik ngeri, mereka berdua berlari menyusul Inosuke.

"Inosuke, bagaimana kalau kita angkat satu kayu dan memberikan nya terlebih dahulu ke Zenitsu."

"GHRAAAAAA KAU SIALAN! KAU INGIN MENBUNUHKU?!!!"

Zenitsu memukuli Tanjirou dengan marah karena ia berpikir dirinya di jadikan tumbal.

"Tidak, bukan begitu, Adu-du-duh ..., Berhenti memukuliku. Maksudku, kita tidak akan bisa mengangkat kayu ini sendirian, jadi aku dan Inosuke akan mengangkatnya berdua, dan akan menyimpannya di pundamu agar lebih mudah."

Zenitsu menghentikan pukulannya, kemudian ia terdiam berpikir sebentar.

" ... ... "

Dengan wajah tegas, Zenitsu berjalan ke tengah-tengah mereka berdua dan menepuk pundaknya sendiri.

"Kemarilah, berikan padaku!"

'Kau tidak perlu bersikap keren dasar bocah ingusan!' Rimuru yang sedang bersila di atas batu seraya menopang dagu. Menatap mereka bertiga dengan datar.

Tensura X kimetsu no yaiba.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang