Satu bulan lalu setelah mereka mengalahkan boneka itu, dan kini. Mereka tengah berada di lapangan latihan yang biasa mereka pakai. Menatap mentor mereka yang tengah berdiri di depan mereka.
Semilir angin pagi menerpa rambut biru keperakannya, dengan senyum tipis yang muncul di bibirnya. Rimuru menatap ketiga Tsuguko nya yang telah berubah banyak selama 4 bulan terkahir.
Meskipun ada beban 30 kg di masing-masing tangan mereka, dan 50 Kg di masing-masing kaki mereka. Mereka dapat bergerak leluasa sekarang.
"Oke, sebelum kalian menjalankan misi tunggal. Kalian harus mendaratkan satu serangan kepadaku."
Mereka bertiga menahan nafas karena perkataan Rimuru, mereka pikir semua sudah berakhir.
Selama empat bulan terakhir, mereka sudah merasakan jalan menuju kematian yang tak terhitung jumlahnya, namun semua itu lebih menakutkan saat mereka bertatapan dengan Rimuru.
Bahkan Rimuru mengeluarkan aura membunuhnya yang membuat ketiga bocah itu gemetar. Apalagi Inosuke yang sangat peka terhadap hal seperti itu, semua rambut yang ada di tubuhnya berdiri tegak menandakan tingkat ancaman yang nyata. Instingnya mengatakan untuk lari saja dari bahaya ini.
Tapi, apakah Rimuru akan mengabaikan hal itu dan membiarkan mereka lari begitu saja ? Tentu saja tidak.
Jadi, mereka bertiga tidak punya pilihan selain melawan monster yang ada di depan. Sosok gadis kecil berusia 17 tahun, namun hawa keberadaanya lebih besar di bandingkan gunung yang menjulang tinggi. Seolah tekanan itu menekan mereka sehingga tidak bisa bergerak, menimbulkan banyak pikiran negatif di kepala mereka.
Bukan masalah bisa atau tidak! Tapi mereka harus melakukannya!
Ketiga bocah itu mengeluarkan katana mereka dari sarungnya, Inosuke melepaskan ikatan pada katana dan menggenggam nya dengan erat hingga berderit.
Rimuru mengarahkan pedang kayu yang di pegangnya kepada mereka bertiga.
"Mulai!"
Wossh!
Rimuru mendadak muncul di depan ketiga bocah itu, di lihat dari manapun, kecepatan yang di miliki Rimuru memang tidak masuk akal. Seakan dia berteleportasi ke sana, namun dia tidak berteleportasi. Mata mereka bertiga saja yang tidak bisa melihat pergerakan Rimuru.
Mizu no Kokyu: Shi no kata: Uchishio
Tanjirou memberikan beberapa tebasan beruntun seraya memutar tubuh dengan cara mengalir yang mirip dengan gelombang yang keras. Serangan ini memang mirip dengan bentuk ketiga, namun daya serang yang di keluarkan nya lebih besar.
Rimuru menangkis semua serangan yang di berikan Tanjirou dengan mudahnya, Tanjirou juga mengetahui hal itu. Tanjirou dan Zenitsu sedikit mundur kebelakang untuk mengambil jarak.
Kedamono no kokyu: Go no kiba: Kurui zaki
Ternyata mereka tidak mengambil jarak begitu saja, Inosuke menyerang Rimuru dengan tebasan ke segala arah agar menyudutkan Rimuru dan memberikan mereka berdua waktu luang untuk menyerang.
'Sial!' batin Zenitsu.
Ia harus melakukan yang terbaik dan tidak menjadi hambatan bagi teman-temannya.
Kaminari no Kokyū : Ichi no kata : Hekireki Issen
Ia memanfaatkan Rimuru yang sedang menagkis seluruh serangan yang di berikan Inosuke. Zenitsu melesat ke tempat Rimuru berada yang masih menggunakan katananya untuk menangkis serangan yang di berikan oleh Inosuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensura X kimetsu no yaiba.
ActionRimuru yang telah menyelesaikan pelarian nya. Ia menghadiri acara yang di selenggarakan oleh Mai Fuyuki tentang mesin Gate yang di buatnya. Rimuru yang dengan senang hati menjadi kelinci percobaan. Membuatnya terdampar di dunia yang tidak ia ketah...