Chapter 10. Penyelamatan Pilar api.

3.4K 351 47
                                    

Pemandangan mentari pagi hampir menyinari seluruh daratan, kereta yang mengalami kecelakaan itu ternyata akibat penyerangan iblis.

Para penumpang Berhasil di selamatkan meskipun beberapa ada luka serius dan ringan, namun karena pengorbanan 1 orang, tidak ada satupun korban dari banyak nya penumpang.

"Rengoku-san, tolong jangan banyak bicara, kau harus menghentikan pendarahan nya." Ucap Tanjirou dengan air mata yang menetes melalui kedua pipinya.

Rengoku yang sedang berlutut dan bersimbah darah karena kedatangan iblis bulan atas tiga. Ia tersenyum lembut menatap Tanjirou.

"Tidak, aku sudah tidak akan selamat lagi, aku akan segera mati. Jadi dengarkan baik-baik semua yang akan ku ucapkan."

"T-tidak mungkin ...," Tanjirou semakin sedih saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Rengoku.

"Kau bisa bicara nanti setelah sembuh."

Mereka berdua terkejut dengan suara seseorang yang tiba datang merangkul Rengoku di pundaknya.

"Rimuru-san!!" Mata Tanjirou bersinar seolah mendapatkan setitik harapan.

"Kenapa kau ada di sini ...," Rengoku berbicara dengan terbata-bata seraya bangun dan menenteng di pundak Rimuru.

"Jangan banyak bicara, kau terlalu banyak kekurangan darah."

"Rimuru-san! Apa Rengoku-san benar-benar bisa di sembuhkan?"

Rimuru menatap Tanjirou dengan senyum hangat yang meyakinkan.

"Aku akan berusaha sebaik mungkin, kalau begitu aku akan pergi dulu. Jika kalian ingin menjenguk Rengoku, pergilah ke kediaman ku."

Syut

Setelah kepergian dari Rimuru, Tanjirou masih berwajahkan khawatir. Namun ia masih harus bersyukur karena Rimuru datang di saat yang tepat dan membantu Rengoku. Dalam hati dia terus berdoa untuk keselamatan Rengoku.

"Apa luka mu baik-baik saja, monjirou ?"

"Meskipun masih beberapa sakit, namun ini semua sudah agak mendingan. Dan namaku Tanjirou."

"Ya itu."

***

Woahh ... Luka yang di derita oleh Rengoku sangat parah, dia akan benar-benar mati dalam beberapa menit lagi. Tapi tenang saja, aku tidak akan membiarkan lagu MIRAI NO TAME NI! Di putar.

Aku bisa melihat dia sudah pingsan saat aku menentengnya di pundak. Jadi aku melakukan teleport dan langsung menuju kamar di kediaman ku berada.

Saat aku ingin membaringkannya, sepotong tangan bisa di lihat menembus perut bagian kanan dari Rengoku. Ahh ..., Jika tidak aku, dia pasti benar-benar akan mati.

Aku menyentuh dahinya dengan jari telunjuk ku, keluar lah cahaya bersinar terang dari sana. Nafasnya kembali normal, aku perlahan mencabut tangan yang menembus perut Rengoku dengan perlahan.

Setelah tangan itu di lepas, darah kembali keluar sangat banyak. Tapi aku menghentikan pendarahannya dan menyembuhkan perut nya yang terluka, serta beberapa organ dalam nya juga.

Mata kirinya juga sudah aku sembuhkan.

Jika aku menyembuhkan langsung ke titik sehat dalam waktu beberapa hari, akan menimbulkan banyak kecurigaan. Jadi untuk itu, aku akan bilang bahwa proses penyembuhan untuk Rengoku di butuhkan lebih dari 6 bulan lamanya. Setelah penyembuhan 3 bulan, dia sudah boleh berjalan, tapi tidak boleh kelelahan.

Tensura X kimetsu no yaiba.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang