Chapter 32. Tekad.

2.3K 227 135
                                    

Setelah aku sembuh, akhirnya pelatihan keseluruhan pemburu iblis di mulai. Para pilar akan melatih para pemburu di bahwa bimbingan mereka secara langsung.

Latihan ini dinamakan pelatihan pilar.

Semenjak Nezuko dapat menaklukan matahari,  para iblis tiba-tiba berhenti muncul. Itu seperti 'hari tenang sebelum badai' . Dan karena itu, para pilar hanya perlu fokus pada patroli malam dan pelatihan pagi.

Pertama, Uzui melakukan loncoan awal pada latihan stamina dasar. Lalu Kanroji Mitsuri menangani latihan kelenturan yang keras. Muichiro, pemberi latihan pergerakan cepat. Obanai melakukan pelatihan perbaikan jurus pedang. Sanemi melakukan latihan memukul tanpa henti. Dan pilar batu menangani latihan otot.

"Sepertinya perang besar akan segera terjadi, bagaimana kau akan mengetahui itu ?"

"Hanya intuisi ku saja ... "

Ya, itu sangat akurat ketika Ciel memberikan ku informasi tentang perang yang akan dihadapi. Ternyata apa yang di katakan oleh Kagaya memang kebenaran karena prediksi Ciel juga mengatakan seperti itu.

"Kau benar-benar ingin melakukannya ?"

"Tentu saja ... Apa kau masih meragukan ku?"

"Tidak, maksudku ..., Aku bisa membantumu."

Saat ini aku sedang duduk di tepi teras kediaman Kagaya, memandangi langit biru yang cerah di siang hari. Aku berbalik untuk melihat Kagaya, ia memberikan senyum nya padaku.

"Kau terlalu banyak membantu Rimuru, kita tidak bisa terus meminta bantuan mu. Kau harus mempercayakan itu semua kepada kami. Aku tau maksudmu baik untuk membantu kami ... Tapi, ini adalah permalasahan kami. Kami harus menanganinya sendiri. Jika kita bahkan tidak bisa menyelesaikan masalah seperti ini, maka kami tidak pantas untuk hidup dan menginjak dunia ini."

Benar ..., Benar apa yang di katakan oleh Kagaya, aku hanya orang luar.

"Jangan berpikiran bahwa kau adalah orang asing Rimuru, kau adalah bagian dari keluarga kami. Tidak perduli dari mana tempat mu berasal. Jika kau menganggap kami adalah keluarga atau teman yang kau sayangi ... Tolong, percayalah kepada kami ..."

Merepotkan sekali yah orang tua penyakitan ini ...

"Aku benar-benar berterimakasih kepadamu, jika kau tidak datang. Mungkin aku masih tidak akan bisa berbicara sampai sekarang. Oleh karena itu, aku benar-benar berterimakasih kepadamu karena aku tidak akan mati sia-sia."

Aku kembali berbalik dan menatap langit biru dalam diam ...

"Hei, Kagaya. Bagaimana jika aku bisa menghidupkan kembali seseorang dari alam kematian ..."

Jika orang lain mendengar ini, mungkin mereka akan tertawa terbahak bahak karena omongan ku yang acak.

Tapi Kagaya, dia hanya memandangi ku sambil tersenyum lembut.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan ? Menghidupkan semua orang yang mati ?"

"Ya, jika pertempuran ini memakan korban jiwa yang banyak, aku akan dengan senang hati membantu mereka dan menghidupkan mereka semua."

" ... "

Kagaya menghela nafas, ia kemudian menatap langit-langit kediaman dengan senyum damai.

"Terkadang, kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan, Mungkin dunia ini yang paling menakutkan bagiku ..., Kejam ... Namun sangat indah ..."

"Hidup dan mati ada dalam genggaman Tuhan. Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus berjalan. Proses kehidupan adalah hakikat, hasil akhir hanyalah syariat. Tuhan akan menilai ketulusan perjuangan manusia, Kalaupun harus menjumpai kematian ..., Oleh karena itu ... Rimuru, aku harap kau tidak pernah memainkan takdir seseorang semau mu, biarkanlah itu berjalan seadanya. Semua orang mempunyai ke inginannya sendiri, oleh karena itu, jangan merenggut keinginan mereka dengan ke egoisan mu sendiri..."

Tensura X kimetsu no yaiba.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang