Rimuru memandangi ketiga bocah yang ada di depannya, kini ia dan ketiga bocah itu sudah ada di luar gerbang kediaman Rimuru.
"Kalian sudah tumbuh banyak, ya?"
"Ya! Terimakasih karena telah melatih kami selama 4 bulan terakhir." Jawab Tanjirou tegas seraya membungkukan badannya. Tidak hanya dia, namun Zenitsu juga ikut sedikit membungkuk untuk menguapkan terimakasih. Hanya Inosuke si babi yang menatap kedua temannya itu dengan heran.
"Kalian tidak perlu seperti itu, lagian ini bukan berarti kita tidak akan bertemu lagi. Mungkin saja di masa depan aku akan melatih kalian di waktu senggang, kan ? Hahahaha."
Rimuru menatap ketiga bocah itu dengan senyum hangat.
Plop, plop, plop
Ia menepuk kepala ketiga bocah itu dengan lembut. Tanjirou dan Zenitsu memiliki sedikit semburat kemerahan di kedua pipinya. Meskipun Inosuke memakai topeng, namun hatinya berbunga karena perlakuan lembut yang di berikan oleh Rimuru.
"Aku yakin kalian pasti bisa menyelesaikan misi kalian tanpa masalah.
Kalian harus membuktikan bahwa pelatihan kalian bukanlah hal yang sia-sia."
Rimuru kembali menatap ketiga bocah itu dengan senyum hangat.
"Apa yang kalian tanam sekarang akan kalian petik di masa depan, jadi ingatlah itu."
"Rahahaha! Tentu saja!"
"Sekali lagi terimakasih karena telah meluangkan waktumu untuk melatih kami bersama."
"Terimakasih, aku tidak akan melupakan semua siksaan yang kau berikan kepadaku."
Ketiga bocah itu kemudian berpamitan kembali sebelum akhirnya berlari meninggalkan kediaman Rimuru. Meninggalkannya sendiri.
Meskipun di persimpangan mereka mengambil jalan yang berbeda di karena kan misi tunggal, namun ikatan yang mereka miliki tidak akan pernah putus entah seberapa jauh jarak yang mereka tempuh.
"Akhirnya aku bisa tidur nyaman, ketiga bocah itu tidak akan mengganggu ku untuk sementara waktu."
Rimuru melangkah masuk menuju kediaman nya. Meskipun hanya 4 bulan lebih mereka bersama Rimuru, namun waktu 4 bulan itu terasa sangat menyenangkan.
Menyiksa mereka hingga menangis dan merengek, membuat mereka merasakan kematian, memukul mereka hingga babak belur.
"Entah kenapa, tangan ku gatal ya. Ahh .. aku lupa para samsak itu sudah pergi. Siapa yang akan menjadi samsak selanjutnya ?"
***
Waktu terus berjalan, dan Rimuru yang sedang berjalan menuju kediaman Shinobu. Melihat ketiga bocah itu sedang berhadapan dengan Uzui.
"Kalau tidak salah, kalian adalah Tsuguko dari Rimuru, kan ?" Tanya Uzui yang sedang membawa Aoi di pundaknya, ia berdiam di atas atap pintu kediaman.
"Y-y-y-y-Ya! I-Itu benar! Jika kau tidak melepaskan Aoi-chan, aku akan mengadu pada Rimuru-san!" Teriak Zenitsu dengan gemetar ketakutan.
Tanjirou yang ada di sana memukul pelan kepala bagian belakang Zenitsu.
"Jangan gunakan nama 'Rimuru-san' begitu saja."
Sedangkan itu, Uzui menatap ketiga bocah itu datar tak peduli.
"Dengar, jika aku ingin membawa kalian. Aku harus meminta izin terlebih dahulu kepada Rimuru, itu cukup merepotkan karena membuang-buang waktu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensura X kimetsu no yaiba.
ActionRimuru yang telah menyelesaikan pelarian nya. Ia menghadiri acara yang di selenggarakan oleh Mai Fuyuki tentang mesin Gate yang di buatnya. Rimuru yang dengan senang hati menjadi kelinci percobaan. Membuatnya terdampar di dunia yang tidak ia ketah...