1 bulan telah terlewati semenjak mereka bertiga berlatih kelincahan, kecepatan, dan ketangkasan.
"Oke, ayunkan 1000 kali lagi!"
Mereka yang sedang mengayunkan pedang kembali syok oleh permintaan sederhana ku.
Mereka bertiga selama 1 bulan ini masih belum bisa melayangkan serangan kepada boneka kayu yang ku buat. Jadi aku harus melatih mereka kembali agar mereka terbiasa dengan beban di tangan dan kaki mereka saat pertempuran berlangsung. Dan kalian harus tau, mereka menjadi lebih tinggi dari pada sebelumnya, mungkin hampir menyamai Giyuu sang pilar Air.
Selama satu bulan ini juga pergerakan mereka mulai kembali seperti biasanya, ini bisa di bilang peningkatan pesat.
Setelah 1000 ayunan telah mereka keluarkan.
"Oke, kalian boleh istirahat."
"Hahh ... Ku kira tanganku akan copot!"
"Aku telah memasak banyak makanan, jadi kemari dan makanlah."
Wajah yang tadinya kelelahan dengan banyak keringat, sekarang mereka memiliki seringai gembira. Dan kalian harus tau, porsi makan mereka bertambah menjadi banyak, apalagi Inosuke.
Mereka benar-benar bisa menghabiskan persediaan makanan ku. Tapi tenang, sultan mah bebas.
Tanpa panjang lebar mereka segera melahap makanan yang ku berikan dengan lahap, mencoba mengisi kembali stamina yang telah hilang.
"Besok aku akan mengganti pedang kayu nya menjadi pedang asli."
Mereka bertiga terdiam ...
"A-Apa maksudmu ... Rimuru-san?"
"Boneka itu ...,"tunjuk ku kepada boneka yang berada di tengah tengah lapangan latihan, dengan katana kayu di ke enam tangannya."Aku akan mengganti pedang kayu nya menjadi pedang asli."
Seolah petir telah menyambar kepala mereka, ketiga bocah ini membeku di tempat.
"Ta-tapi Rimuru-san, kami bahkan belum bisa melayangkan satu serangan kepadanya."
"Aku tidak peduli ..." Balasku tersenyum.
"Gehh." Tanjirou tersungkur ke tanah karena perkataan ku.
Aku bisa melihat makan mereka bertiga melambat, apakah nafsu makan mereka hilang ?
"Ayolah, semangat, jangan berkecil hati. Aku yakin kalian bertiga pasti bisa." Ucapku memberikan semangat kepada mereka dengan senyuman.
" ... "
Mereka bertiga terdiam, namun aku bisa melihat sedikit rona merah yang ada di kedua pipi mereka.
***
Keesokan harinya Tanjirou, Inosuke, Zenitsu, tengah berjajar di lapangan latihan. Mereka menatap boneka yang akan menjadi lawan mereka sekarang, benar apa yang di katakan oleh Rimuru. Ke enam tangan dari boneka itu tidak lagi memegang pedang kayu, melainkan Katana asli.
"Jika kalian tidak fokus kalian akan mengalami luka fatal loh, yang terburuk adalah kalian bisa mati dalam pelatihan kali ini, jadi berhati-hatilah." Ucap Rimuru tersenyum.
Ia sedang duduk di tepi kediaman dengan teh dan makanan ringan untuk menonton mereka.
Inosuke dengan topeng babinya telah bersiap memasang kuda-kuda. Tidak hanya dia, Tanjirou juga bersiap untuk memulai serangan. Wajahnya sangat serius.
Zenitsu meskipun sudah mengambil sikap bertarung, namun bisa di lihat kaki nya yang gemetar ketakutan.
"Kita pasti bisa melakukannya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensura X kimetsu no yaiba.
ActionRimuru yang telah menyelesaikan pelarian nya. Ia menghadiri acara yang di selenggarakan oleh Mai Fuyuki tentang mesin Gate yang di buatnya. Rimuru yang dengan senang hati menjadi kelinci percobaan. Membuatnya terdampar di dunia yang tidak ia ketah...