Setelah 1 bulan lebih Tanjirou terbaring di atas kasur, akhirnya dia membuka matanya hari ini. Inosuke juga sudah terbangun dari koma nya.
"Bagaimana perasaan mu, Inosuke?"
Di ruangan ini hanya ada aku dan juga Inosuke yang sedang terbaring di atas kasur, dengan wajah yang sangat lesu. Topeng babinya aku menyimpan di samping mejanya.
" ... "
Inosuke hanya menatap langit kamar dengan pandangan yang kosong. Sebenarnya aku juga sangat prihatin dengan mental nya. Namun, aku juga percaya bahwa dia adalah anak yang kuat.
"Aku akan membawakan mu makanan, jadi tunggulah sebentar ..."
" ... "
Setelah pertarungan melawan Douma, aku tau beberapa hal yang di alami oleh Inosuke. Biasanya dia hanya akan memikirkan kekalahannya, namun sekarang berbeda. Dia memikirkan hal lain yang sangat dia sesali dari pada kekalahan.
"Maafkan aku ..."
"Hm ? Untuk apa ?"
Aku terdiam menatap Inosuke ketika ingin keluar dari ruangan. Ia bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk.
"Ackk ..."
"Hati-hati bodoh, lukamu masih banyak yang belum sembuh."
Aku segera menghampiri dan membantunya agar tidak terlalu kesulitan saat bangun.
"Aku ... Masih sangat lemah ..." Kepalanya tertunduk dengan pandangan yang kosong, Suaranya terdengar sangat lesu. Seolah tidak memiliki semangat juang lagi.
Dimana Inosuke ku yang penuh semangat itu. Aku kembali duduk di kursi samping tempat tidurnya, mengelus kepalanya dengan lembut.
"Kau sudah melakukan yang terbaik, Inosuke. Ini bukan salah mu ..."
" ... "
Tess Tess ..
Ah ... Ini pertama kali aku melihat Inosuke menangis. Air matanya mengalir membasahi wajah dan terjatuh ke atas selimut yang di pakainya.
Aku membawa kepalanya kepada pelukanku, mengelus rambutnya dengan lembut. Inosuke hanya sedikit terisak di dalam dekapanku.
Ternyata dia bisa juga yah bertingkah seperti ini.
"Aku tau kau merasakan sakit yang belum pernah kau rasakan, rasa penyesalan, kecewa, marah, ketidakberdayaan, kesal, sedih. Namun, Inosuke. Kau tidak boleh terus murung seperti ini ..."
"Ibu ... Ibuku di bunuh ... Aku tidak bisa membalaskan dendamku ... Aku terlalu lemah ..."
Ahh ... Aku tau itu, kau sudah mengetahui kenyataan yang pahit, ibumu di bunuh di hadapan mu sendiri ketika kau masih menjadi bayi. Kau tidak bisa melakukan apapun ketika itu. Dan setelah kau bertemu dengan iblis yang telah membunuh ibumu, kau masih tidak bisa melakukan apapun. Aku tau kau sangat kesakitan, namun ...
"Bukankah seharusnya kau bersyukur karena masih hidup ? Kau bisa membalaskan dendam mu di kemudian hari. Kau masih belum kalah darinya, jika kau tidak bisa membunuhnya sekarang, maka kau bisa membunuhnya di pertemuan selanjutnya. Selagi kau masih hidup, selagi kau masih bisa mengayunkan katana mu ... Kekalahan yang sesungguhnya adalah kematian."
Dan jika kau mati di pertempuran selanjutnya, aku akan menghidupkan mu kembali, sampai kau bisa mengalahkan Douma dengan tangan mu sendiri. Karena kesedihan yang ada di hatimu, hanya kau sendiri yang bisa menghilangkannya.
Inosuke kemudian lepas dari pelukan dan menghapus air matanya.
"Tapi tangan ku sisa satu, aku tidak bisa menyatukan dual katana lagi .."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensura X kimetsu no yaiba.
ActionRimuru yang telah menyelesaikan pelarian nya. Ia menghadiri acara yang di selenggarakan oleh Mai Fuyuki tentang mesin Gate yang di buatnya. Rimuru yang dengan senang hati menjadi kelinci percobaan. Membuatnya terdampar di dunia yang tidak ia ketah...